KEDATANGAN
BANGSA BARAT (EROPA) KE AMERIKA
Tugas Resume
Sejarah Amerika
Oleh:
Harits Al Ayyubih
120210302013
Kelas
B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Kedatangan Bangsa Barat ke Amerika
Orang Eropa pertama
yang tiba pertama kali di Amerika Utara adalah suku Nordik (Norwegia) yang
berjalan ke barat dari Greenland mendarat di Vinland, Amerika Utara dimana The
Red Eric mendirikan pemukiman sekitar pada 985. Pada 1001 putra Eric yang bernama Leif Ericson , diperkirakan
telah mengeksplorasi pantai timur laut yang sekarang merupakan Kanada dan
melewati sedikitnya satu musim dingin di sana. Sementara hikayat Nordik menyatakan
pelaut Viking mengeksplorasi pantai Atlantik Amerika Utara hingga ke Bahama,
klaim itu masih belum terbukti. Meski demikian, pada 1963, ditemukan reruntuhan
beberapa rumah Nordik dari masa itu di L’Anse-aux-Meadows, di bagian utara
Newfoundland, yang mendukung setidaknya sebagian hikayat itu. Penjelajahan yang
dipimpin oleh Lcif Ericson (Anak
laki-laki Eric bernama Leif) tidak memiliki dampak bagi masyarakat Eropa
terutama penjelajah untuk memanfaatkan pengalamannya dalam petualangan di
Amerika. Demikian juga dengan penduduk Indian, tidak memperoleh pengaruh apapun
dari penjelajahan tersebut. Namun demikian, setelah penjelajahan Eric tersebut
penjelajah Eropa menyusulnya dengan menemukan beberapa kawasan baru di Amerika.
Timbulnya penjelajahan
orang-orang Eropa ke Amerika tidak bisa dilepaskan dari perkembangan sejarah
Eropa. Antara abad ke 11 sampai 13 penduduk Eropa yang beragama Kristen secara
periodik mengunjungi daerah Laut Tengah untuk menemukan kembali kota suci dari
penguasa Muslim. Penjelajahan yang terjadi dalam konteks Perang Salib tersebut
berpengaruh terhadap diperkenalkannya rempah-rempah dari Timur yang didatangkan
oleh para pedagang Islam ke Eropa. Pasca Perang salib, rempah-rempah merupakan
komoditi yang sangat berharga dan dapat mendatangkan keuntungan finansial yang
berlipat ganda bagi mereka yang memperdagangkannya. Oleh karena itu,
orang-orang Eropa, terutama Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggeris berusaha
mencari jalan alternatif ke daerah sumber penghasil rempah-rempah tersebut.
Setelah adanya dominasi perdagangan oleh orang-orang Italia di laut Tengah dan
setelah jatuhnya Konstantinopel, ibukota Romawi Timur ke tangan Turki Usmania
yang beragama Islam tahun 1453, usaha mencari rempah-rempah dan penjelajahan
dunia semakin intensif. Demikian juga dengan adanya renaissance di
Italia abad ke-15 yang dipelopori oleh para intelektual berusaha mempertanyakan
kembali hakekat penjelajahan dalam aspek invention, discovery dan dunia
baru bagi keunggulan individu dan keunggulan umat manusia.
1. Kedatangan Spanyol di
Amerika
Kisah perjalanan orang
Eropa ke Benua Baru biasanya dikaitkan dengan ekspedisi Christopher Colombus. Christopher
Colombus (30 Oktober 1451 – 20 Mei 1506) adalah seorang penjelajah dan pedagang
yang dilahirkan Genoa, Italia bekerja untuk Spanyol.
Pada 1408, Colombus
meminta izin pada Ratu Isabella, Spanyol untuk memimpin suatu ekspedisi
mengarungi samudera guna menemukan apa yang ia inginkan mencapai suatu wilayah
yang pada masa itu masih asing bagi Spanyol. Columbus berjanji pada Ratu Isabella
akan menyebarkan agama Kristen kepada para penduduk yang bermukim di kepulauan
itu. Berdasar keinginan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat Colombus
berlayar ke arah barat untuk mencari daratan India yang dianggap berada di
belahan bumi timur.
Pada 3 Agustus 1942,
Colombus meninggalkan Spanyol disertai 90 orang awak kapal dengan membawa 3
kapal. Kapal yang ditumpangi Colombus bernama Kapal Santa Maria. Dua kapal
lainnya yang ditumpangi bernama Pinta dan Nina. Pada 20 Oktober 1492, akhirnya
ia berhasil mendarat di Guanahani kawasan kepualuan Bahama. Setelah mendarat
Columbus bertemu dengan sekelompok penduduk asli yang kemudian dikenalnya
dengan Indian. Sebutan tersebut didasarkan atas keyakinan bahwa San Salvador
adalah East Indies (Indian Timur) sebagai daerah yang dijadikan tujuan
penjelajahannya. Dalam perjalanan selanjutnya, ia menemukan daerah Kuba dan
mendirikan sebuah koloni di Kepulauan Hispaniola, sekarang bernama Haiti dan
Republik Dominika.
Antara tahun 1492-1502
Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika dan menemukan kepulauan
Caribia. Sampai dia mati, pulau-pulau yang didarataninya seperti Haiti,
Dominica, Puerto Rico, Jamaica, Cuba dan Honduras masih diyakininya sebagai
India. Melalui rintisannya bangsa Spanyol memperoleh pengetahuan mengenai benua
baru Amerika yang kemudian dijadikan sebagai wilayah koloni Spanyol.
Penjelajah Spanyol
lainnya yang termasuk tokoh penting adalah Hernando De Soto, serorang
conquistador yang bermitra dengan Fransico Pizzaro selama penaklukan Peru.
Setelah meninggalakan Havana pada tahun 1539, ekspedisi De Soto mendarat di
florida dan menjelajah ke Amerika Serikat tenggara sampai sejauh Sungai
Mississippi dalam pencarian harta karun. Orang Spanyol lainnya, Fransisco
Corando memulai dari Mexico pada tahun 1540 untuk mencari Tujuh Kota Cibola
yang menurit mitos berlimpah emas. Penjelajah Coronado membawahnya sampai ke
Grand Canyon dan Kansas.
Hernando Cortez (1485-1547) berhasil mencapai Meksiko dan
menaklukkan kerajaan Aztec yang dikuasai kaisar Montezuma. Sisa-sisa peradaban
Aztec dihancurkannya dengan kejam. Demikian juga dengan kerajaan Inca di Peru
dihancurkan oleh bangsa Spanyol yang dirintis oleh penjelajahan Francisco
Pizarro (1470-1541). Daerah-daerah baru di Amerika Latin dikuasainya dan dijadikan
sebagai bagian dari imperium Spanyol. Penaklukkan itu disusul dengan migrasi
penduduk Spanyol ke daerah yang ditaklukkannya. Pada abad ke 16 di Amerika
Selatan telah terdapat 200.000 penduduk Spanyol.yang melakukan kolonisasi.
2. Kedatangan Portugis
di Amerika
Penjelajahan samudera
ke Benua Amerika setelah bangsa Spanyol mengawalinya, kemudian diikuti oleh
bangsa Portugis (Portugal). Berbeda dengan eksplorasi Spanyol di Amerika Utara,
bangsa Portugis melakukan penjelajahan di Amerika Selatan.
Eksplorasi
yang sistematis terhadap "dunia baru" Amerika dilakukan oleh bangsa
Portugis yang dipimpin oleh Pangerah Henry atau Prince Henry (1394-1460). Nama
Pedro Alvares Cabral banyak disebut- sebut telah menhklaim Brazil pada tanggal
22 April 1500 dan merintis kekuasaan bangsa Portugis atas wilayah Amerika
Selatan.
Sebenarnya
pada tahun 1501, Portugis berusaha melakukan eksplorasi ke Amerika Utara di
bawah pimpinan Kapten Gaspar Cortecal. Namun penjelajahan itu gagal karena
adanya rintangan cuaca. Dua tahun kemudian, 1503, raja Portugis mengirim lagi
sebuah ekspedisi. Usaha ini pun juga mengalami kegagalan dan Portugis
kehilangan kepentingannya di Labrador dan Newfoundland.
Dibawah
pimpinan Gubernur Alfonso de Sousa Portugis berhasil mendirikan koloni di
Saovicente, Brazil. Dengan penguasaan langsung-daerah-daerah yang
ditaklukkannya maka negara Portugal mulai merintis politik imperialisme, yaitu politik untuk menjadikan daerah
yang ditaklukkannya sebagai bagian dari imperium seberang lautan Portugal, dan
dikuasai langsung oleh pemerintah pusat di ibukota Lisabon, Portugal.
3. Kedatangan Prancis di Amerika
Pada
awalnya Prancis mendapatkan wilayah pantai Amerika Utara yang pada abad ke 16
itu tidak diduduki oleh Spanyol. Penjelajahan
bangsa Prancis ke Amerika dimulai oleh Giovanni da Verazzuno (1524) yang diutus
oleh Francis I. Giovanni menjelajah pantai Atlantik dan mencari sungai yang
bisa dilayari ke arah daratan. Dalam ekspedisi bertahun- tahun itu, ia memasuki
kawasan Teluk Delaware, kemudian bergerak ke arah utara menuju Teluk New York,
kemudian dilanjutkan ke Timur Laut mendapatkan daerah yang disebut sebagai Cape Breton Island.
Sepuluh tahun kemudian pada tahun
1534, Francis I mengirim utusan untuk melanjutkan lagi ekspedisi , ditunjuklah
Jacques Cartier, seorang marinir dari Saint-Malo dalam ekspedisinya itu ia
mendapatkan Teluk St. Lawrence yang nantinya sebagai daerah Montreal, Kanada
saat ini. Cartier mendirikan koloni di Quebec pada tahun 1542.
Usaha pencarian untuk memperoleh
suatu wilayah di Kanada, sekali pun dilakukan Prancis mengutus Samuel de
Camlain sebagai penjelajah untuk memperoleh pemukiman baru. Tugas yang
diberikan kepadanya berhasil, ia mendirikan koloni di Acadia (Nova Scotia) dan
di Quebec.
4. Kedatangan Inggris di Amerika
Para
penjelajah Inggeris juga tidak mau ketinggalan dalam meramaikan penjelajahan
dunia. Awal penejelajahan bangsa Inggris dimulai ketika Raja Henry VII
mengangankan suatu koloni di Amrika Utara.
Raja Henry VII menugasi John Cabot dikenal sebagai pelaut ulung
seakligus sebagai seorang navigator berasal dari Venesia Italia yang tinggal di
London. Dalam perjalanan akhirnya ia menemukan Pantai Newfoundland. Penjelajah
Inggris berusaha menemukan "daerah baru", seperti penjelajah Drake
(1577-1580) yang berhasil mengelilingi dunia, Gilber, dan Releigh menjelajah
daratan Amerika Utara.
Pada tahun 1560-an, John Hawkins
merebut sejumlah pangkalan dagang Spanyol di kepulauan Caribia dan menjual
budak-budak Afiika terhadap pengusaha perkebunan di kawasan itu. Saudara sepupu
Hawkins, Francis Drake juga merebut West Indies Spanyol tahun 1570-an. Antara
tahun 1577-1580, Drake merebut kapal Spanyol yang bermuatan emas di kawasan
Pasifik dan mendirikan Calofonu'a. Sedangkan perusahaan Cathay membiayai
perjalanan Martin Frobister (1576-1578) untuk mengeksplorasi daerah Kanada.
Keberhasilan para penjelajah Ingeris di Amerika terhadap kedudukan Spanyol
tersebut mendorong Inggris untuk mengintensifkan kolonisasinya atas Amerika
Utara. Atas dukungan pemerintah Inggeris, Sir Humprey Gilbert (1539-1583)
berhasil mendaratkan 200 pemukim potensial di Newfoundland tahun 1583 dan
diteruskan oleh sudara tirinya, Sir Walter Raleigh (1552-1618) yang mendirikan
koloni Virginia atas penghargaan terhadap ratu Elizabet I yang masih virgin
atau perawan. Sedangkan upaya untuk mendirikan koloni di Pulau Roanoke gagal
setelah tahun 1590 diketahui bahwa semua pemukim di sana telah musnah yang
sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya.
5. Kedatangan Belanda di Amerika
Bangsa
Belanda menyusul bangsa Portugis dan Spanyol melakukan penjelajahan dunia
termasuk ke Amerika. Pada tahun 1650 organisasi dagang Belanda di Amerika
Selatan berhasil merebut beberapa pangkalan dagang Spanyol dan Portugal
sehingga akhirnya organisasi itu mampu mengontrol jaringan dagang antara
Amerika dan Eropa. Belanda juga mendirikan koloni di New Netherland. Namun
demikian koloni tersebut tidak berkembang, bahkan tahun 1664 koloni tersebut
direbut oleh Inggris dan diganti dengan nama New York. Belanda lebih tertarik
terhadap koloninya di Asia, Indonesia.
Assalamualaikum semua, cukup panjang sejarah Amerika. Sayangnya saat ini bangsa pendatang Eropa merasa 100% memiliki nya. Sehingga pendatang saat ini dari Asia terutama sangat dikesampingkan bahkan banyak di intimidasi, seolah tanah tumpah darah mereka ( Eropa ). Bukankah mereka juga pendatang, penjajah ???
BalasHapus