Imprealisme dan Keterlibatan
Amerika dalam Perang Dunia
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.
Tugas
Individu
Oleh:
Harits Al Ayyubih
120210302013
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Prakata
Puji syukur
kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat dan karunai-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah “
Imprealisme dan Keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia”yang merupakan salah satu dari komponen nilai tugas individu mata
kuliah Sejarah Amerikapada Progam Studi Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas jember.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Jember, 25 April 2014
Penulis
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Kemenangan
AmerikaSerikat dalam perang melawan Spanyol (1898) merupakan puncak dari
imperialisme AmerikaSerikat, di mana AmerikaSerikat menguasai Philipina, Guam
dan Puerto Rico dan dimana AmerikaSerikat membebaskan Cuba tetapi memaksa
Amandement Platt atas konstitusi Cuba, yang dipergunakan sebagai pangkalan
angkatan laut AmerikaSerikat.
Namun hal tersebut dianggap telah melanggar kebijakan
politik luar negeri bangsa tersebut.Politik luar negeri Amerika yang terkenal
pada masa itu adalah “Doktrin Monroe”.Doktrin
Monroe adalah kebijakan pemerintah Amerika yang dikeluarkan oleh Presiden James
Monroe.Doktrin Monroe berbunyi Amerika Serikat menganggap segala campur tangan
pihak luar dalam urusan negara - negara di benua Amerika sebagai (ancaman)
bahaya terhadap keamanan dan keselamatannya.
Adanya
doktrin monroe ini hubungan Amerika Serikat dengan Negara Amerika Latin makin
dekat karena ada persepsi bahwasanya Amerika Serikat telah membantu untuk
melindungi kawasan Amerika Latin. Namun persepsi negatif dalam melihat sikap
amerika Serikat terhadap kawasan Amerika latin pun juga muncul. Pemerintah
Negara Negara Amerika Latin berfikir bahwa Amerika Serikat menggunakan doktrin
monroe sebagai media untuk mendominasi benua amerika. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya peningkatan investasi dari Amerika maupun sekutunya yakni Inggris
yang meningkat setelah keluarnya doktrin Monroe.
Kedudukan Amerika didaerah Filipina membuat bangsa ini
juga terlibat dalam peperangan yang sangat dasyat pada abad ke 20 yaitu Perang
Dunia. Pada awalnya Amerika masih
mempertahankan “Doktrin Monroe” nya untuk tetap netral dan tidak memihak dari
salah satu blok yang terlibat dalam Perang Dunia. Namun perkembangannya Amerika
harus mengangkat senjata dan terjun secara langsung kedalam perang dunia.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaiamana hubungan Doktrin Monroe sebagai awal imprealisme Amerika ?
- Bagaimana imprealisme Amerika terhadap Negara lain ?
- Bagaimana keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia ?
1.3 Tujuan
- Mengetahui hubungan antara Doktrin Monroe sebagai awal Imprealisme Amerika
- Mengetahui imprealisme Amerika terhadap Negara lain
- Mengetahui keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Doktrin Monroe Sebagai Awal Imprealisme Amerika
Doktrin Monroe adalah salah satu kebijakan Amerika
Serikat yang pertama kali dicetuskan oleh James Monroe presiden ke 5 Amerika
serikat pada 2 desember 1823, yang berbunyi: "Amerika Serikat menganggap
segala campur tangan pihak luar dalam urusan negara - negara di benua Amerika
sebagai (ancaman) bahaya terhadap keamanan dan keselamatannya". Doktrin
ini dicetuskan karena pada tahun-tahun sebelum 1823 di wilayah ini banyak
terjadi intervensi terhadap AS oleh Negara-negara Eropa.
Doktrin Monroe (Monroe Doctrine) adalah asas politik
luar negeri Amerika Serikat yang terkandung dalam pesan Presiden Monroe kepada
Kongres tahun 1823. Doktrin berawal dari dua masalah diplomatik, yaitu
pertempuran secara kecil-kecilan dengan Rusia mengenai pantai barat laut
Amerika Serikat dan kekhwatiran bahwa Aliansi Suci (Rusia, Austria, Prusia)
akan mencoba menguasai kembali negara-negara Amerika Latin yang baru saja
melepaskan diri dari Spanyol. Menteri Luar Negeri Inggris menghendaki
pengiriman pernyataan bersama Inggris – Amerika kepada negara-negara anggora
Aliansi Suci, tetapi Amerika bersikeras bertindak sendiri dan menyusun doktrin
tersebut yang mengandung hal penting, yaitu ada empat prinsip dasar, yang cukup
terkenal. Antara lain :
1. Amerika
Serikta tidak akan mencampuri masalah-masalah
internal ataupun peperangan di antara Negara Eropa
2. Amerika
Serikat mengakui dan tidak mencampuri koloni yang masih ada di bawah keuasaan
negara Negara Eropa
3. Negara
Eropa harus menghentikan kolonisasi lebih lanjut
4. Upaya
apapun oleh Negara Eropa untuk menekan atau mengendalikan Negara manapun di
dunia akan diapndang sebagai tindakan kekerasan melawan Amerika Serikat.
Dikeluarkannya Doktrin Monroe ini, maka upaya
negara-negara Eropa untuk menjajah atau melakukan campur tangan terhadap
negara-negara di benua Amerika akan dipandang sebagai agresi, sehingga Amerika
Serikat akan turun tangan. Akan tetapi, Amerika Serikat tidak akan mengganggu
jajahan Eropa yang sudah ada. Doktrin ini diterapkan setelah sebagian besar
jajahan Spanyol dan Portugal di Amerika Latin telah merebut kemerdekaannya.
Doktrin Monroe intinya adalah “America for the
Americans” yang berarti politik isolasi, artinya negara-negara di luar Amerika
jangan mencampuri soal-soal dalam negeri Amerika dan sebaliknya Amerika tidak
akan ikut dalam soal-soal di luar Amerika. Doktrin Monroe dapat juga diartikan
sebagai Pan-Amerikanisme, yaitu seluruh negara-negara di Amerika harus
merupakan satu keluarga Bangsa Amerika di bawah pimpinan Amerika.
Adanya doktrin Monroe ini hubungan Amerika Serikat
dengan Negara Amerika Latin makin dekat karena ada persepsi bahwasanya Amerika
Serikat telah membantu untuk melindungi kawasan amerika latin. Namun persepsi
negatif dalam melihat sikap amerika Serikat terhadap kawasan Amerika latin pun
juga muncul. Pemerintah Negara Negara Amerika Latin berfikir bahwa Amerika
Serikat menggunakan doktrin monroe sebagai media untuk mendominasi benua
Amerika. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan investasi dari Amerika
maupun sekutunya yakni Inggris yang meningkat setelah keluarnya doktrin Monroe.
Doktrin Monroe
yang dianggap sebagai Pan Amerikanisme telah menganggap bahwa seluruh benua
Amerika akan disatukan. Ketika Kuba sedang memperjuangkan kemerdekaannya.Namun
Spanyol tidak mau memberikan dan tetap bercokol di Kuba hal ini lah yang
membuat Amerika dengan Doktrin Monroenya yang menganggap bahwa Negara luar
tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri Amerika. Spanyol dianggap telah
mencampuri kepentingan dalam negeri Amerika
Sikap dari Amerika Serikat yang begitu mencampuri
urusan Amerika latin telah membuahkan pergolakan fisik antara Amerika dengan
Spanyol. Dimana dengan adanya insiden meledaknya kapal amerika maka sikap untuk
bermusuhan dengan Spanyol muncul di benak rakyat Amerika dan akhirnya telah
berhasil mengusir kekuatan Spanyol dari Kuba. Selain akses yang diakibatkan
oleh adanya peranan yang begitu besar dari Amerika maka dalam pembuatan
rancangan konsitusi Kuba tahun 1900, pihak amerika serikat memaksakan adanya
satu dokumen yang terkenal yakni, Amandemen senator orville hitchcock platt
(platt amendement). Dalam amndemen ini pihak amerika memberikan hak untuk dapat
mencampuri urusan dalam Negeri dari negara Kuba. Hal ini dimaksudkan untuk
melindungi harta dan benda serta warga Amerika serikat yang ada di Kuba. Tentu
saja hal ini telah membuat pembatasan hak dari Kuba dalam meminta bantuan asing
lainnya. Sekaligus tidak dapat untuk mencegah keinginan dari Amerika untuk
membangun pangkalan angakatan lautnya di Kuba.
Interpestasi yang meluas dari doktrin monroe terjadi
seiring dengan tampilnya Amerika Serikat menjadi salah satu kekuatan dunia.
Amerika mengkalim bahwasanya negara ini adalah polisi dunia. Sehingga negara
Negara Amerika Latin ikut menjadi wilayah pengaruhnya serta menjadi penyumbang
kekuatan dari Amerika secara finansial. Selain itu dengan adanya
penginteprestasian yang meluas atas doktrin mempermudah upaya amerika serikat
untuk mendapatkan akses sumber daya dari Negara Amerika Latin. Namun upaya
Amerika bukanlah tanpa ada tantangan dari negara-negara kolonial lainnya
ataupun dari pemerintah Negara baru di Amerika Latin.
Doktrin Monroe merupakan sarana bagi Amerika Serikat
untuk mencegah kolonisasi lebih lanjut dari negara-negara Eropa atas benua
Amerika. Namun demikian, doktrin tersebut dianggap bermanfaat bagi kepentingan
negara-negara di Amerika Latin. Presiden Monroe sendiri menyatakan bahwa AS
mengharapkan semua penduduk benua Amerika, di utara dan selatan, untuk
mengeksploitasi semua potensi yang dimiliki oleh the New World (benua Amerika).
Bagi AS sendiri doktrin tersebut akan memperkuat Perjanjian Transkontinental, serta
beberapa persetujuan lain seperti terbukanya Oregon bagi pemukim Amerika, serta
kesempatan ekonomi yang lebih luas bagi AS menyusul keberhasilan revolusi di
negara-negara Amerika Latin
2.2 Imprealisme Amerika
Sumber perkembangan Amerika di akhir abad
ke-19 sangat bervariasi.Secara internasional, masa-masa itu adalah masa-masa
kegilaan para imperialis, dimana kekuatankekuatan di Eropa berlomba-lomba untuk
menguasai Afrika, dan berlomba,bersama Jepang, mendapatkan pengaruh dan bisnis
di benua Asia. Banyak tokoh Amerika, termasuk tokoh-tokoh berpengaruh seperti
Theodoore Roosevelt, Henry Cabot Lodge dan Elihu Root, merasa bahwa untuk
menjaga kepentingan mereka, Amerika Serikat juga perluuntuk mengintai wilayah
pengaruh ekonominya sendiri. Pandangan ini diikuti dengan lobi menggunakan
kekuatan laut yang besar, yang memerlukan pasukan laut yang terus berkembang
dan jaringan pelabuhan- pelabuhan luar negeri sebagai pengamanan ekonomi dan
politik yang penting bagi negeri itu.
Padaumumnya, doktrin “takdir yang nyata”,
yang pertama-tama digunakan untuk membenarkan perluasan Amerika di dalam
benuanya sendiri, sekarang dihidupkan kembali untuk menegaskan bahwa Amerika
Serikat memiliki hak dan tanggungjawab untuk memperluas pengaruh dan
peradabannya ke Belahan Barat dan ke Karibia, juga menyeberangi Pasifik. Pada
waktu yang sama, seruan anti-imperialis dari berbagai koalisi dari para
Demokrat bagian Utara dan Republikan Reformis terus terdengar dan konstan.
Sebagai hasilnya, akuisisi dari ‘kerajaan’ Amerika Serikat hanya sedikit demi
sedikit dan penuh keraguan.Administrasi berotak kolonial biasanya hanya
berpikir tentang perdagangan dan ekonomi daripada pengaruh politik.
Doktrin Monroe
merupakan sarana bagi Amerika Serikat untuk mencegah kolonisasi lebih lanjut dari
negara-negara Eropa atas benua Amerika. Namun demikian, doktrin tersebut
dianggap bermanfaat bagi kepentingan negara-negara di Amerika Latin.Adanya
doktrin Monroe ini hubungan Amerika Serikat dengan Negara Amerika Latin makin
dekat karena ada persepsi bahwasanya Amerika Serikat telah membantu untuk
melindungi kawasan Amerika Latin.
Sikap dari Amerika Serikat yang
begitu mencampuri urusan Amerika latin telah membuahkan pergolakan fisik antara
Amerika dengan Spanyol. Dimana dengan adanya insiden meledaknya kapal amerika
maka sikap untuk bermusuhan dengan Spanyol makin memuncak. Peperangan antara
Spanyol dan Amerika tak terhindarkan. Amerika berhasil memenangkan peperangan
dengan Spanyol hal ini membuat Amerika medapatkan wilayah jajahan Sponyol yaitu Kuba dinyatakan merdeka sedangkan Puerto Rico,
Filipina dan Guam di jadikan Koloni Amerika Serikat
2.2.1 Kuba
Spanyol tetap menguasai Pulau Kuba yang terletak di
selatan semenanjung Florida dimana perdagangan dengan Amerika Serikat terjalin
ramai. Pada tahun 1895 amrarah Kuba yang semakin besar terhadap tirani negara
induk akhirnya meledak dalam perang kemerdekaan.
Usaha untuk menggulingkan pemerintaha panjajah
(Spanyol) timbul antara tahun 1824-1868, tetapi selalu gagal. Mula-mula melalui
gerakan bawah tanah, kemudian menjadi perlawanan terbuka. Pada umumnya Amerika
Serikat memberi bantuan kepada gerakan kemerdekaan Kuba dalam bentuk biaya,
perlengkapan, persenjatahan, dan fasilitas penggunaan wilayahnya sebagai basis
penyerangan terhadap pangkalan-pangkalan militer Spanyol.
Kemudian timbul perang sepuluh tahun (1868-1878)di
kuba atau tepatnya di sebut
pemberontakan sepuluh tahun, karena apa yang terjadi waktu itu adalah
pemberontakan rakyat melawan melawan penguasa Spanyol. Walaupun pemberontakan
ini merupakan suatu langkah maju daripada sistem perlawanan sebelumnya, belum
juga berhasil.
Ketika pemberontakan sampai pada puncaknya dalam
tahun 1898, Amerika Serikat ikut campur tangan dalam memerangi Spanyol dengan
maksud, yakni :
1.
Menyatakan simpati terhadap perjuangan rakyat Kuba
2.
Melindungi kepentingan ekonominya di Kuba, antara lain perkebunan
tembakau, perkebunan tebu, dan perkebunan buah-buahan.
3.
Menghukum Spanyol, akibat hancurnya kapal perang
Amerika Serikat Maine pada tanggal 15 Februari 1898 di pelabuhan Hanava,
sehingga Spanyol lah yang harus bertanggung jawab.
Amereika Serikat memperhatikan
berlangsungnya pemberontakan ini dengan kekhawatiran yang main besar.
Kebanyakan orang Amerika bersimpati terhadap bangsa Kuba, tetapi Presiden
Cleveland berekad untuk mempertahankan kenetralan. Namun tiga tahun kemudian ketika
dalam masa Pemerintahan McKinley kapal perang Amerika Serikat Maine dihancurkan
waktu sedang berlabuh di pelabuhan Havana dengan memakan korban 260 orang
meninggal, meledaklah kemarahan. Meskipun untuk beberapa waktu McKinley masih
mencoba mempertahankan kedaimaian namun beberapa bulan kemudian, yakni behwa
penangguhan namun beberapa bulan akan sis-sia saja, ia menyeruhkan campurtangan
bersenjata.
Perang melawan Spanyol
berlangsung cepat dan menentukan. Selama berlangsung empat bulan itu tidak
satupun terjadi kekalahan Amerika yang berarti. Seminggu sesudah maklumat
perang, Komondor George Dewey yang ada pada saat itu berada di Hongkong, dengan
eksadornya yang terdiri dari enam kapal menuju ke Philipina. Perintahnya adalah
untuk mencegah agar armada Spanyol yang berpangkalan disana tidak beroperasi di
perairan Amerika. Ia terus menghancurkan seluruh armada Spanyol tanpa
kehilangan satu pun nyawa Amerika. Dalam pada itu, di Kuba pasukan tentara
daratan dekat Santiago, diamana setelah menenangkan serangkaian pertempuran
singkat, mereka menbaki pelabuhann dengan meriam. Empat kapal bersenjata
Spanyol berlayar ke luar dari Teluk Santiago dan beberapa jam kemudian mereka
telah menjadi puing-puing besi.
Dari Boston sampai San Francisco
peluit berbunyi dan bendera berkibar ketika terdengar berita bahwa Santiago
telah jatuh. Surat-surat kabar mengirimkan wartawannya ke Kuba dan Philipina,
yang lalu menyebarkan kemashiran pahlawan-pahlawan bangsa yang baru. Yang
terutama di antara mereka ialah George Dewey yang tersohor di Manila dan
Theodore Rooselvelt, yaitu pemimpin “Rough Riders” sebuah resimen kavaleri
sukarela yang dikerahkannya untuk bertugas di Kuba. Spanyol segara minta damai,
dan dalam perjanjian yang ditandatangani tanggal 10 desember 1898, Kuba
diserahkan kepada Amerika Serikat guna diduduki untuk sementara waktu menjelang
kemerdekaan pulau tersebut.
Kuba dinyatakan merdeka sedangkan Puerto Rico, Filipina dan
Guam di jadikan Koloni Amerika Serikat, kemudian terbentuknya Republik Kuba
dengan Thomas Estrada Palma sebagai presiden pertama di Cuba (1902-1906)
Walaupun telah merdeka, rakyat Kuba seolah-olah tidak
merdeka karena:
1.
Amerika Serika ini mendektekan Amandemen Plat atas
Konstitusi Kuba.
Dalam amndemen ini pihak amerika memberikan hak untuk dapat
mencampuri urusan dalam Negeri dari negara kuba. Hal ini dimaksudkan untuk
melindungi harta dan benda serta warga Amerika serikat yang ada di Kuba. Tentu
saja hal ini telah membuat pembatasan hak dari Kuba dalam meminta bantuan asing
lainnya. Sekaligus tidak dapat untuk mencegah keinginan dari Amerika untuk
membangun pangkalan angakatan lautnya di Kuba.
2.
Amerika Serikat masih tetap mempunyai basis Angkatan
laut di teluk Guantanamo (Kuba).
3.
Dalam bidang ekonimi juga masih di kuasahi oleh Amerika
Serikat
Kuba memperoleh kemerdekaan simbolik pada saat tentara
Amerika Serikat angkat kaki pada tahun 1902. Tetapi amerika Serikat masih tetap
mempunyai hak melakukan intervensi untuk menjaga tertip sipil. Amerika
melakukannya selama tiga kali sebelum melepas hak tersebut pada tahu 1934.
Walaupun Kuba sudah merdeka penuh, pengaruh ekonomi dan politik Amerika serikat
sangat kuat sampai pada tahun 1859, yaitu ketika Fidel castro menggulngkan
pemerintah yang berkuasa dan membentuk rezim marxis yang sangat erat
hubungannya dengan Uni Soviet.
2.2.2 Filipina
Penguasaan Filipina oleh
Anerika mendapat kecaman dari bangsa Eropa karena ditangkap telah melanggar Doktrin
Monroe, yang isinya mengatakan bahwa Amerika anti Kolonialisme dan
Imperalisme. Amerika dianggap sebagai ancaman baru bagi bangsa Eropa atas
kekuasaannya di Asia. Untuk meredakan kecaman tersebut, Amerika menyatakan
Filipina semata-mata untuk menjalankan eksperimen imperialisme. Artinya
Filipina akan dijadikan model negara dengan sistem kekuasaan liberal seperti
Amerika di wilayah Asia.
Perang melawan Spanyol berlangsung cepat
dan menentukan. Selama berlangsung empat bulan itu tidak satupun terjadi
kekalahan Amerika yang berarti. Seminggu sesudah maklumat perang, Komondor
George Dewey yang ada pada saat itu berada di Hongkong, dengan eksadornya yang
terdiri dari enam kapal menuju ke Philipina. Perintahnya adalah untuk mencegah
agar armada Spanyol yang berpangkalan disana tidak beroperasi di perairan
Amerika. Ia terus menghancurkan seluruh armada Spanyol tanpa kehilangan satu
pun nyawa Amerika.
Amerika Serikat yang baru saja hadir di Philipina itu sekarang
menaruh harapan besar untuk menjalin perdagangan giat dengan cina. Namun sejak
dikalahka Cina oleh Jepang dalam PD
tahun 1894-1895, berbagai negara Eropa telah mendirikan pangkalan laut, menyewa
wilayah, dan membangun kawasan pengaruh disana. Mereka bukan saja berhasil
memperoleh hak monopoli perdagangan melainkan juga izin ekslusif untuk
menanamkan modal dalam kontruksi jalan keretaapi dan pengelolahan tambang
didaerah-daerah didekat nya.
Pada tahun 1919 delegasi Filipina di bawah Manuel Quezon pergi ke Amerika untuk menuntut kemerdekaan penuh
atas Filipina. Amerika menjawab dengan mengirimkan The Wood Forbes Mission
tahun 1922, yang isinya menyatakan bahwa Filipina belum mampu untuk merdeka.
Bangsa Filipina menolak ucapan Wood Forbes. Senat Filipina meletakan
jabatannya, dan menuntut kemerdekaan penuh.
Masa kekuasaan Amerika di Filipina berlangsung dari tahun 1898 sampai tahun
1946.
1.
Periode Tahun 1898-1942.
Amerika melakukan pembinaan terhadap system kekuasaan
yang akan diterapkan di Filipina melalui perjanjian damai dengan para tokoh
nasionalis pada tahun 1907. Isinya, antara lain menjamin kemerdekaan Philipina
untuk 50 tahun yang akan datang.
2.
Periode Tahun 1942-1945.
Amerika mengalami kekalahan di Pasifik yang
mengakibatkan Filipina dikuasai oleh Jepang. Pada tanggal 2 Januari 1942
Manila, ibu kota Filipina, jatuh ke tangan Jepang. Jendral Deuglas Mac Arthurmeninggalkan Filipina untuk menyusun
pasukan sekutu di Australia. Pada tanggal 6 Mei 1942 seluruh Filipina jatuh ke
tangan Jepang.
Kekalahan Jepang untuk pertama kalinya adalah dalam
pertempuran di laut Karang, yang merupakan titik balik bagi kemenangan Jepang. Sejak
itu Jepang menggunakan bangsa Filipina sebagai teman di bawah Presiden Laurel untuk menghadapi sekutu. Tetapi
dengan mendaratnya Sekutu di Filipina, dan kemudian kalahnya Jepang terhadap
Sekutu maka Republik Filipina membuat Jepang lenyap kembali (22 Oktober 1945).
Setelah Perang Dunia II selesai, Amerika Serikat
menepati janjinya untuk memberi kemerdekaan kepadaan Filipina. Pesawat terbang
jepang berhasil menenggelamkan kapal perang Price of wales dan Repulse
di Laut Natuna tahun 1942, menyebabkan tentara Sekutu merosot. Tak lama
kemudian Amerika Serikat membuat pesawat terbang B29 untuk menggempur Jepang
dengan menjatuhkan bon atom di Hiroshima dan Nagasaki. Maka
berakhirlah Perang Dunia II, lebih cepat dari yang diperkirakan.
3.
Periode tahun 1945-1946.
Jepang mengalami kekalahan dari sekutu, berarti
kekuasaan Amerika masuk kembali di Filipina
2.2.3 Puerto Rico
Sebelum abad XIX berakhir negara Amerika Serikat
ingin menguatkan kendali mereka terhadap daerah maritim atau lautan karibia.
Salah satu cara yang dijalankan demi terwujudnya keinginan tersebut adalah
menguasai Kuban dan Puerto Rico. Atas dasar ini kemudian pemerintah Amerika
memberi tawaran dan pada Spanyol senilai 160 juta dolar agar bersedia melepas
kekuasaannya atas dua wilayah jajahan mereka itu.
Tapi pemerintahan Spanyol tidak tertarik dan
menolaknya. Karena mendapat penolakan, akhirnya Amerika menempuh cara berbeda
yaitu sistem kekerasaan. Pada tahun 1898 Amerika menyatakan perang pada
Spanyol. Namun mereka berdalih peperangan ini dipicu oleh sebuah pertikaian
yang terjadi didaerah Kuba dan tenggelamnya kapal perang Amerika di daerah
pantai Havana
Peurto Rico ini menjadi daerah kolonisasi Amerika
Serikat karena Amerika Serikat menang dalam peperangan dengan Spanyol, awalnya
wilayah Peurto Rico ini adalah daerah kekuasaan Spanyol, tetapi sebagai ganti
rugi dalam perang, maka Peurto Rico menjadi milik AS. Pada tahun 1917 konggres
Amerika memberi warga Peurto Rico hak untuk memilih wakil Rahyat mereka. Tetapi
undang-undang yang sama itu menghasilkan nasib yang berbeda bagi pulau itu,
karena menyertakan Peurto Rico secara resmi adalah wilayah Amerika. Dan penting
lagi rakyatnya menjadi warga Amerika Serikat. Pada tahun 1950, konggres memberi
Puerto Rico kebebasan penuh untuk menentukan masa depannya. Dalam referendum
pada tahun 1952, warga menolak Puerto rico menjadi negara bagian ataupun
mendapatkan kemerdekaan penuh sebagai gantinya mereka memilih status warga
persemakmuran. Banyak orang Puerto rico asli yang sudah menetap di daratan
Amerika Serikat dimana mereka medapatkan akses bebas serta mendapat hak plitik
an sipil seperti warga negara Amerika lainnya.
Peperangan berlangsung pada 25 Juli 1898 dan
berhasil memenangkan Amerika. Pasukan negara tersebut sukeses menguasai Puerto
Rico. Penyerahan daerah kekuasaan ini
diatur dalam suatu perjanjian yang dinamakan Perjanjian Paris. Sejak saat itu
Puerto Rico dikuasai militer negara Amerika. Sistem pemerintahan di daerah ini
kemudian dilaksanakan seorang gubernur. Jabatan gubernur tersebut dipegang
warga setempat namun ditunjuk oleh pemerintahan Amerika Serikat.
Gubernur harus memberi tanggung jawab hasil kerjanya
secara langsung pada Presiden. Selain itu, gubernur punya kewenangan untuk
melakukan pengontrolan secara penuh di Puerto Rico. Namun dalam kondisi
tertentu pemerintah pusat Amerika tetap punya hak veto atas negara itu
2.3 Keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia
Sebuah konflik dunia terjadi pada tahun 1914- 1918
yang melibatkan beberapa Negara di Eroapa.Konflik ini disebut perang dunia.Amerika sendiri pada awalnya tidak ikut serta dalam perang dunia
itu. Mereka mempertahankan sikap netralnya dan tidak berpihak pada pihak
manapun (Blok Sekutu dan Sentral) yang terlibat dalam perang dunia ini.Meskipun
demikian, kedua blok dalam perang tersebut, yakni sekutu dan sentral
berusaha untuk mempengaruhi Amerika supaya masuk kedalam blok mereka. Dalam perkembangannya Amerika memutuskan
untuk ikut serta dalam perang ini.
Perang Dunia II adalahsebuah
global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945.Ketidakmampuan AS dalam mempertahankan
sikap netralnya dalam perang dunia I dan urusan Eropa berusaha diperbaiki dalam
tahun 1930-an. Antara tahun 1935-1939 dikeluarkan sejumlah kebijaksanaan yang
pada prinsipnya berusaha mempertahankan kenetralan untuk tidak memihak
negara-negara yang bertikai. Sikap netral itu antara lain ditunjukkan dengan
embargo senjata terhadap negara-negara yang bertikai. Namun demikian, sikap
netral tersebut juga tidak bisa dipertahankan.Dalam praktek, seringkali sikap
netral AS dalam politik luar negerinya bertentangan dengan kepentingannnya
sendiri.Keterlibatan AS dalam Perang Dunia II, dapat dijelaskan dari
ketidakkonsistenan negara tersebut menjaga politik netralnya.
2.3.1 Keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia I
Bagi rakyat
Amerika yang hidup pada 1914, pecahnya perang di Eropa—Jerman dan Austria- Hongaria
melawan Inggris, Perancis, dan Rusia—membuat mereka tersentak.Awalnya
pertempuran itu seakan terasa sangat jauh, tapi dampak ekonomi dan politiknya
terasa dalam waktu singkat dan dengan parah.Selama 1915, industri Amerika, yang
sedang mengalami masa depresi ringan, mulai membaik karena adanya permintaan
peralatan perang dari Sekutu di Barat.
Kedua pihak
yang berseteru menggunakan propaganda untuk menyulut semangat rakyat
Amerika—yang sepertiganya adalah warga negara asing atau lahir dari orangtua
berkewarganegaraan asing.Selain itu, Inggris dan Jerman menghadang kapal
Amerika di laut lepas, menimbulkan protes keras dari Presiden Woodrow Wilson.
Segera
setelah perang meletus, Amerika Serikat menghadapi dilema lain yaitu ketika
Pemerintah Perancis meminta para banker Amerika untuk memberi pinjaman kepada
Perancis sebesar 100 juta dolar. Apabila berpegang pada sikap netralnya maka
pemerintah AS seharusnya membiarkan pada banker AS untuk memenuhi tuntutan
Perancis. Namun demikian, menteri luar negeri AS, Bryan, menyatakan bahwa
dengan diberikannya pinjaman kepada negara lain yangterlibat
perang maka AS melanggar sikap netral yang sesungguhnya. Melalui perdebatan
alot di dalam negeri, akhirnya AS memenuhi tuntutan para bankir untuk
memberikan pinjaman kepada negara-negara Eropa dengan alasan yang rasional.
Pertama, AS akan kehilangan perdapatannya dari perdagangan yang berkaitan
dengan peralatan perang jika pemerintah AS menolak memberi pinjaman kepada
Sekutu. Kedua, seperti yang juga diakui oleh negara-negara Sentral, perdagangan
amunisi dan peralatan perang adalah legal (sah), dan dengan demikian apabila AS
menolak pemberian pinjaman maka AS telah melanggar sikap netralnya dengan
memihak negara-negara Sentral dengan cara menolak tuntutan pinjaman dari
negara-negara Sekutu. Ketika perang meletus, akhirnya AS memberikan pinjaman
kepada negara-negara Eropa sebesar $ 23 milyar , termasuk kepada Jerman
sejumlah $ 27 juta. Pinjaman tersebut merupakan salah satu bentuk kemenangan
Sekutu di bidang ekonomi dan bukan di bidang tujuan perang mereka, karena AS
tetap tidak memiliki pandangan yang sama dengan mereka dalam keterlibatannya
dalam Perang Dunia I.
Sebagai
penguasa lautan, Inggrismenghentikan dan memeriksa kapalinduk Amerika,
mengambil alih“barang selundupan” untuk pihakJerman.Jerman mengerahkan senjata lautnya
yang terbesar, yaitu kapal selam, untuk menenggelamkan kapal yang berlayar ke
Inggris atau ke Perancis.Presiden Wilson memperingatkan bahwa Amerika takkan
menyerahkan hak tradisionalnya untuk bersikap netral dan berdagang dengan
negara yang gemar berperang.Ia juga mengumumkan bahwa negerinya akan menuntut “pertanggungjawaban
penuh” pihak Jerman atas kerugian armada laut dan rakyat Amerika yang menjadi korban.
Pada 7 Mei 1915, kapal selam Jerman menenggelamkan kapal pesiar Inggris,
Lusitania, menewaskan 1.198 orang, 128 orang di antaranya orang Amerika.
mencerminkan kemarahan rakyat Amerika, Presiden Wilson mendesak agar
penyerangan terhadap angkutan laut dan kapal dagang Amerika segera dihentikan.
Meskipun
presiden telah memberikan pernyataannya, namun rakyat amerika sebenarnya banyak
yang menginginkan Amerika berada di salah satu blok. Orang-orang keturunan
Inggris banyak yang condong pada Triple Etente (sekutu), sementara keturunan
Jerman ingin berada dalam pihak Triple Alliance (As).Namun demikian, tidak ada
yang benar- benar mengharapkan Amerika langsung ikut terjun dalam peperangan.
Sebagai negara netral, Amerika mempunyai hak untuk itu yang secara historis dan
meyakinkan berada dibawah hukum internasional, antara lain:
1. Negara
netral bisa menjual barang-barangnya dan berdagang persenjataan maupun
barang-barang lainnya dengan negara yang sedang berperang.
2. Negara
yang sedang berperang dapat menekan perdagangan ini dengan saling blokade untuk
menghentikan iriingan kapal yang membawa barang-barang tersebut, namun blokade
harus efektif yakni dengan sejumlah kapal perang untuk patroli.
3.Jika
kapal dagang dari negara netral atau musuh berlayar dan tertangkap, maka boleh
dimiliki dan diambilalih dalam keadaan tertentu namun tidak boleh
ditenggelamkan atau dirusak sehingga membahayakan keamanan awak dan
penumpangnya.
Karena
tidak ingin memulai perangdengan Amerika, Jerman setujuuntuk memberi peringatan
terlebihdulu kepada kapal dagang—bahkanjika kapal itu mengibarkan benderamusuh—sebelum
menyerang. Namun,setelah melakukan dua seranganlagi—tenggelamnya kapal
pesiarInggris Arabic pada Agustus 1915,dan kapal pesiar Perancis Sussexyang
hancur terkena torpedo padaMaret 1916—Presiden Wilson mengeluarkanultimatum
yang mengancamakan memutuskan hubungan diplomatic mereka kecuali Jerman
mengakhiriserangan bawah lautnya.Presiden Wilson kembaliterpilih pada 1916,
sebagian karenaslogan: “Dia menjauhkan kita dari peperangan.” Merasa mengemba tugas
untuk bertindak sebagaipendamai, dia berpidato dihadapan Senat Amerika, pada
22Januari 1917, mendesak negara yangsedang berperang untuk menerima“perdamaian
tanpa kemenangan.”
Pemerintah
Jerman memberitakan bahwa perang kapal selam yang tak terbats akan di lanjutkan
lagi. Tanggal 2 April 1917, setelah lima buah kapal Amerika ditenggelamkan,
Wilson meminta kepada Kongres izin untuk mempermaklumkan perang. Seketika
itupun, pemerintah Amerika mulai mengerahkan sumber- sumber miliernya,
industry, buruh, dan pertaniannya.Pada bulan Oktober 1918, pasukan Amerika yang
terdiri dari 1.750.000 orang sudah berada di Prancis.
Peranan
angkatan laut Amerika menentukan sekali dalam membantu Inggris untuk mematahkan
blockade kapal selam, dan ketika terjadi serangan Jerman yang sudah lama
dinantikan, dalam musim panas 1918 pasukan-pasukan Amerika yang masih segar
memainkan peran yang menentukan di daratan.
Pada musim
panas 1918, tentaraAmerika yang baru tiba di bawahpimpinan Jendral J. Pershing
memainkanperanan penting dalammenghentikan serangan terakhirdari Jerman.Pada
musim gugur tahun itu, tentara Amerika merupakantokoh kunci dalam serangan
diMeuse-Argonne, yang berhasil menembusGaris Hindenburg Jermanyang dibanggakan
itu.
Presiden
Wilson berkontribusibesar dalam mengakhiri perang secaralebih cepat dengan
mendefinisikantujuan perang Amerika yangmenyatakan perjuangan ini bukanuntuk
memerangi rakyat Jermanmelainkan terhadap pemerintahanotoriter mereka. Empat
Belas Poinnyayang diajukan ke Senat menuntut;diakhirinya perjanjian
internasional rahasia; kebebasan laut;perdagangan bebas antarnegara;pengurangan
persenjataan negara;penyesuaian klaim kolonial agarlebih memihak kepentingan
pendudukasli; pemerintahan otonomibagi bangsa Eropa yang tertindas;dan yang
penting, mendirikan LigaBangsa-Bangsa yang dapat “menjaminkebebasan berpolitik
dan menjagaintegritas teritorial baik Negara besar maupun kecil secara adil.”
Pada
Oktober 1918, karenamenghadapi sejumlah kekalahan,pemerintah Jerman
mengajukanpermohonan bernegosiasi dengnWilson dengan dasar Empat BelasPoin
tersebut.Setelah sebulan bernegosiasi secara tertutup yang akhirnyatidak
memberikan jaminanpasti bagi Jerman, gencatan senjata(resminya gencatan
senjata, tapi sebenarnyamenyerah) pun diputuskanpada 11 November.
2.3.1 Keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia II
Sebelum periode kepemimpinan Roosevelt yang kedua berlangsung program
dalam negeri dibayangbayangi oleh rancangan eskpansi rezim totaliter di Jepang,
Italia, dan Jerman.Pada 1931 Jepang sudah menyerang Manchuria,
menghancurkanperlawanan Cina, dan mendirikan negeri boneka Manchukuo.Italia, di
bawah pimpinan Benito Mussolini, memperluas batas Negara hingga Libya dan pada
1935 mengalahkan Etiopia.Jerman, di bawah pimpinan Adolf Hitler, mempersiapkan
perekonomian yang mendukung perang dan kembali menduduki Rhineland (yang
didemilitarisasi melalui perjanjian Versailles setelah Perang Dunia I) pada
1936.Pada 1938, Hitler menggabungkan Austria ke dalam Kekaisaran Jerman dan
menuntut penyerahan daerah Sudetenland di Cekoslowakia yang penduduknya
berbahasa Jerman. Sejak saat itu perang sepertinya terancam akan pecah.
Amerika, kecewa akibat kegagalan memperjuangkan demokrasi pada Perang
Dunia I, mengumumkan bahwa dalam kondisi bagaimana pun juga negara yang
terlibat dalam konflik tidak bisa meminta dukungan Amerika.UU Kenetralan yang
diberlakukan secara bertahap dari 1935 hingga 1937, melarang keras penjualan
senjata kepada semua negara yang berperang, mewajibkan pembayaran tunai untuk
komoditas lain, dan melarang kapal dagang berbendera Amerika mengangkut barang
tersebut. Tujuannya adalah menghindari keterlibatan Amerika dalam perang orang
lain, apa pun konsekuensinya.
Kemenangan Nazi atas Polandiapada 1939 dan pecahnya PerangDunia II,
memperluas sentiment isolasionis, walau Amerika jelasmemihak korban agresi
Hitler danmendukung Sekutu yang menganutpaham demokrasi, Inggris danPerancis.
Roosevelt hanya bias menunggu perubahan opini rakyatmengenai keterlibatan
Amerikaakibat suatu kejadian.
Setelah kejatuhan Perancis danpermulaan serangan udara Jermanke Inggris
pada pertengahan tahun1940, perdebatan semakin seru antararakyat yang mendukung
demokrasidan fraksi antiperangdikenal sebagai kaum isolasionis.Roosevelt
berusaha memengaruhiopini rakyat ke arah intervensi.Amerika bergabung dengan
Kanadadalam Dewan Pertahanan Bersama,dan bersekutu dengan negara-negararepublik
di kawasan AmerikaLatin untuk memperkuat perlindungankolektif di belahan bumi
bagianbarat.
Dihadapkan dengan krisis yangsemakin genting, Kongres memilihbersiap
untuk perang dan padaSeptember 1940 mengeluarkan rancanganUU wajib militer
pertamadi Amerika pada saat negara tidaksedang berperang.Pada bulan itujuga,
Roosevelt memutuskan perjanjianpresidensial dengan PerdanaMenteri Inggris
Winston Churchill.Amerika menyerahkan “kelebihan”senjata militer Navy 50 kepada
Inggrisuntuk ditukar dengan pangkalanudara dan militer Inggris di
Newfoundlanddan Atlantik Utara.
Kampanye pemilihan presidenpada 1940 membuktikan bahwakaum isolasionis,
walaupun vokal,merupakan suara minoritas.LawanRoosevelt dari partai
Republik,Wendell Wilkie, cenderung memihaktindakan intervensi. Oleh karenaitu
pemilu kembali menghasilkansuara terbanyak bagi Roosevelt,menjadikannya sebagai
presidenAmerika pertama, dan yang terakhir,yang dipilih untuk ketiga kalinya.
Pada awal 1941, Roosevelt membuatKongres menyetujui programHutang-Pinjam
(Lend-Lease), yangmemberinya keleluasaan melakukanbarter senjata dan
perlengkapandengan negara mana pun (khususnyaInggris, Rusia dan Cina)
yangdianggap vital bagi pertahananAmerika. Total bantuan Amerikapada akhir
perang berjumlah lebih50.000 juta dolar.
Yang paling mengesankan, padaAgustus, Roosevelt bertemu PerdanaMenteri
Churchill di pesisirNewfoundland. Kedua pemimpinitu mengeluarkan “pernyataan
bersamamengenai makna perang.” Yangmereka sebut dengan Perjanjian Atlantik(Atlantic
Charter). Denganmuatan yang sangat mirip denganpernyataan Empat Belas Poin
(FourteenPoints) yang pernah dilontarkanmantan presiden WoodrowWilson, maksud
Perjanjian Atlantikantara lain: bukan (untuk) memperluaskekuasaan teritorial;
bukan(untuk) melakukan perubahan territorial tanpa seizin rakyat yang
bersangkutan;(untuk) membela haksetiap warga dalam memilih sendiribentuk
pemerintahannya; (untuk)mengembalikan otonomi mereka.
Sementara hampir segenap rakyatAmerika mengikuti perkembanganperang
Eropa dengan cemas, keteganganyang semakin kuat terjadi diAsia. Mengambil
keuntungan darikesempatan untuk memperkuat posisistrateginya, Jepang dengan
beranimengumumkan “tatanan baru”di mana melalui pengumuman iniJepang menyatakan
dirinya sebagaipemegang kekuasaan tertinggi diseluruh kawasan Samudera
Pasifik.Manakala berperang melawan Nazi,Inggris tak mampu bertahan
hinggameninggalkan daerah kekuasaannyadi Shanghai dan untuk sementaramenutup
rute pasokan Cinadari Birma.Pada musim panas 1940,Jepang memenangkan
kesepakatandari pemerintah Vichy Perancisyang lemah untuk menggunakanlandasan
terbang di Indocina utara.September itu Jepang secara formalbergabung dengan
Poros Roma-Berlin.Amerika menentang denganmengembargo ekspor besi tua keJepang.
Pada Juli 1941 Jepang mendudukiIndocina Selatan, pertandakemungkinan
pergerakan ke selatanuntuk merebut minyak bumi,timah, dan karet dari Malaysia
jajahanInggris dan Hindia Timur jajahanBelanda. Menanggapi hal ini,Amerika
membekukan aset Jepangdi Amerika dan memulai embargosatu-satunya komoditas yang
palingdibutuhkan Jepang di antarasemua komoditas yang ada—minyakbumi.
Jendral Hideki Tojo menjadiPerdana Menteri Jepang pada Oktobertahun
itu.Pada pertengahanNovember, dia mengirim utusandiplomatik ke Amerika untuk
bertemudengan menteri luar negeriCordell Hull.Dari sekian hal yangdibahas,
Jepang menuntut Amerikamenyerahkan aset Jepang di Amerikadan menghentikan
ekspansi angkatanlaut Amerika di SamuderaPasifik.Cordell Hull membalasnyadengan
usulan agar Jepang menarikdiri dari semua daerah kekuasaanyang
direbutnya.Penolakan yangsangat cepat dari pihak Jepang pada1 Desember membuat
pembahasanini menemui jalan buntu.
Pada pagi hari 7 Desember, pesawatinduk Jepang melancarkanserangan
mendadak dan menghancurkanpangkalan militer Amerikadi Pearl Harbor, Hawai.
Dua puluh satu kapal laut hancuratau rusak;
323 pesawat hancuratau rusak; 2.388 tentara, pelaut, danwarga sipil terbunuh.
Akan tetapi,pesawat tempur Amerika yang akanmemainkan peran sangat menentukan kan
dalam perang di Samudera Pasifikdi kemudian hari sedang beradadi laut dan tidak
berlabuh di PearlHarbor.
Dalam semalam, opini rakyatAmerika yang masih terbagi menyangkutperang
di Eropa berubahmenjadi suara bulat akibat kejadianyang disebut Presiden
Rooseveltdengan “hari yang selamanya akandikenang akibat kekejian.”Pada
8Desember, Kongres mengumumkanperang terhadap Jepang; tiga hari kemudianJerman
dan Italia mengumumkanperang terhadap Amerika.
Kemenangan militer AS dan
sekutu-sekutunya dalam Perang Dunia II diperoleh dengan waktu yang cukup lama
dan sulit. Pada tahun 1942, kekuatan AS dan sekutu-sekutunya berada dibawah
tekanan berat negara-negara Axis. Pasukan AS di Corregidor, Philipina,
terisolasi dari pasukan lainnya sampai bulan Mei. Pasukan Jepang bukan hanya
mampu menghancurkan Pearl Harbour tetapi juga mengalahkan pasukan Inggens di
Burma, Belanda di Indonesia dan pangkalan militer Inggens di Singapura. Semua
kawasan Asia Tenggara telah jatuh ke tangan pasukan militer Jepang. Sedangkan
India, Australia dan Selandia Baru berada di bawah ancaman Jepang. Pada
pertempuraii di Midway dan Laut Coral bulan Mei dan Juni, pasukan AS mencatat
kemenangan yang berarti. Tanggal 7 Agustus Angkatan Laut AS mendarat di Guadalcanal
clan mulai mengadakan penyerangan. Pada pertempuiran di kepulauan Solomon,
pasukan AS juga mulai mampu memukul pasukan Jepang yang kehilangan 5 kapal
penjelajah dan 12 kapal serangnya Sejak peristiwa itu gelombang kemenangan
mulai berada di tangan pasukan AS dan sekutu-sekutunya.
Di Afrika Utara, pasukin Jerman yang berhasil mencapai El Alamein,
berjarak 70 mil dari Iskandana, tidak mampu bertahan lama untuk menguasai
kawasan Afrika Utara. Setelah kedudukan Terusan Suez yang dikuasai Inggeris
terancam, pasukan Inggeris yang dipimpin oleh Jernderal Montgomery mampu
mengusir Rommel dari Mesir.Serangan gabungan pasukan Inggeris dan AS yang
terjadi tanggal 8 November 1942 berhasil mengusir kekuatan Axis dari Afrika
Utara.
Pasukan Sekutu juga memperoleh kemenangan di pertempuran Rusia.Setelah
beberapa lama menguasai Rusia, pasukan Nazi Jerman bisa dikalahkan oleh pasukan
AS dan sekutu-sekutunya.Demikian juga dalam pertempuran di Italia, sekutu mulai
memperoleh kemenangan sejak tahun 1943.Setelah mengalami kekalahan dalam
pertempuran di Sisilia, Musolini turun dari jabatannya sebagai pemimpin Fasis
Italia tanggal 25 Juli 1945.Penggantinya, Marshal Badoglio, sepakat untuk
mengadakan gencatan senjata dengan Sekutu dan ditandatangani tanggal 3
September 1943. Namun demikian, pasukan Jerman tidak mengakui gencatan senjata
itu dan mulai menyerang pasukan Sekutu.Tanggal 4 Juni 1944 pasukan AS berhasil
memasuki Roma dan dua hari kemudiari pasukan lainnya menginvasi
Normandia.Demikian juga di kawasan Pasifik, pasukan AS berhasil memperoleh
kemenangan. Guam berhasil direbut, Jepang dapat diusir ke Burma dari India,
Paris dibebaskan; dan Rumania menyerah ke pasukan Rusia Tanggal 2 September
1944 pasukan angkatan darat AS memasuki Jerman. Terjadi pertempuran hebat di
Jerman antara pasukan Sekutu dengan pasukan Nazi.Pasukan AS dan Rusia bertemua
di Singai Elbe tanggal 26 April 1945 dan V.E. Day (victory in Europe atau hari
kemenangan di Eropa) diproklamasikan tanggal 8 Mei 1945.
Pertempuran berdarah di Iwo Jima berhasil dimenangkan sekutu tanggal 17
Maret 1945 dan diikuti dengan invasi ke Yokohama dan Okinawa. Tanggal 6
Agustus, pasukan AS yang telah merebut beberapa pangkalan militer Jepang,
menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan membumihanguskan tiga perlima
kawasan kota. Dua hari kemudian, Rusia, yang telah menandatangani perjanjian
non agresi dengan Jepang, menyatakan perang terhaclap Jepang. Akhirnya tanggal
14 Agustus, Pemerintah Jepang menyatakan menyerah dan menerima semua
persayaratan Sekutu, dan perang dunia di Pasifikpun berakhir
Upaya diplomatik AS dalam mengakhiri PD II dilakukan melalui berbagai
pertemuan internasional dan konfermsi dengan negara-negara sekutunya. Selama
perang bertangsung, terdapat empat konferensi besar yang dilakukan oleh the Big
Three atau "Tiga Besar"yaitu AS,
Inggeris dan Rusia.Konferensi-konferensi tersebut diselengarakan dalam
rangka meng.ikhiri perang sekaligus juga mengkoordinasi strategi militer untuk
menentukan serangan serta menciptakan kerangka pikir mengenai masa akhir
perang.Pada Konferensi Moskow yang beilangsung bulan Oktober 1943 dan dihadiri
oleh para menteri ketiga negara tersebut disepakati prinsip perdamaian
menyeluruh.Artinya, mereka sepakat untuk tidak menciptakan perdamaian secara
terpisah, serta menghukum Jerman sebagai negara yang paling bertanggungjawab
atas korban sipil. Negara-negara the Big Three juga sepakat untuk meneruskan
kerjasama erat setelah perang berakhir, membebaskan Austria, serta sepakat
untuk menciptakan organisasi internasional baru yang menghimpun banyak negara
termasuk ketiga negara tersebut. Pada Konferensi di Kairo, Mesir, bulan
Desember 1943 Presiden Roosevelt, pemimpin Inggeris, Churchill dan pemimpin
Nasionalis China Chiang Kai-shek sepakat untuk mengambil alih daerah taklukkan
Jepang termasuk pulau Formosa (Taiwan) terhadap China; serta merrbebaskan
Korea. Sedangkan pada Konferensi Teheran, menyusul pertemuan di Kairo,
disepakati oleh Roosevelt, Churchill dan Stalin, untuk mengadakan serangan
gabungan ke Normandia serta untuk mendukung serangan Rusia ke Jerman, mendukung
pasukan Tito di Yugoslavia, serta menciptakan perbatasan baru antara Jerman dan
Polandia.
Dalam Konferensi Yalta yang berlangsung bulan Februari 1945, Roosevelt,
Churchill dan Stalin sepakat untuk mcmbentuk negara Polandia yang demokratis
dan bebas dan ancaman Jerman.Disepjikati juga mengenai pembentukan organisasi
internasional baru tanggal 25 April 1945 di San Francisco.Jerman , sebagai
negara yang kalah perang, dibagi menjadi beberapa daerah pendudukan dan
sejumlah 20 milyar dana harus disediakan untuk reparasi Jerman. Dalam
Konferensi Yalta juga disepakati untuk dimasukkannya hak veto dalam organisasi
dunia yang akan didirikan, serta diizinkannya Ukraina Soviet dan Byelorussia
sebagai negara berdaulat untuk menjadi anggota PBB. Uni Soviet sepakat untuk
berperang dengan Jepang selama tiga bulan setelah kekalahan Jerman. Di Asia,
Rusia akan memperoleh daerah pendudukannya seperti sebelum perang Rusia Jepang
tahun 1905. Keadaan status quo akan tetap dipelihara Mongolia; Rusia akan memperoleh
kembali wilayah selatan Sakhalin; Port Arthur akan disewakan kepada Rusia
sebagai pangkalan angkatan laut. Sedangkan jalan kereta api yang inelintas
Manchuria dan China Timur akan dioperasikan bersama oleh pemerintah nasionalis
China dan Rusia. Rusia juga akan memperoleh kepulauan Kuril serta keadaan
geografis sebelum meletusnya perang dengan Jepang tahun 1905.
Konferensi terakhir selama berlangsungnya perang dunia II adalah
Konferensi Postdam yang berlangmng antara bulan Juli-Agustus, Dalam konfernsi
tersebut Churchill, Truman dan Stalin sepakat untuk membentuk Dewan
Menteri-menteri luar negeri (Council of Foreign Ministers) yang mewakili
Inggeris, Perancis Uni Soviet, China Nasionalis dan AS. Dewan tersebut bertugas
untuk menciptakan perjanjian damai bagi Italia dan negara-negara setelit
Eropa.Sejumlah kesepakatan ekonomi dan politik bagi Jerman juga diputuskan
dalam konferensi tersebut.Akhiraya Jerman didemiliterisasi dan Na.d
dibubarkan.Ekonomi Jerman disentralisasi Sedangkan Rusia memperoleh konsesi
untuk mereparasi daerah pendudukannya di Jerman.Rusia juga menerima
perlengkapan industri dan daerah pendudukan Jerman di bagian barat termasuk
perlengkapan industri. Mengenai Polandia, Konfernsi sepakat untuk
merehabilitasi perbatasannya dan menguasai Prusia Timur, Silesia, Brandenburg
dan Pomeria. Sedangkan negara-negara Balkan dan Italia memperoleh hak untuk
menjadi anggota PBB,
BAB III PENUTUP
Doktrin
Monroe yang dicetuskan Presiden Amerika pada saa itu James Monroe menjadi kebijakan luar negeri Amerika. Dimana intinya
Amerika tidak akan mencampuri urusan luar negeri bangsa lain, namun juga
sebaliknya Negara lain tidak boleh mencampurui urusan dalam negeri bangsa
Amerika. Doktrin Monroe yang memiliki arti America for the
Americans.Hal inilah yang
mencipatkan Pan- Amerikanisme.
Doktrin Monroe
yang dianggap sebagai Pan Amerikanisme telah menganggap bahwa seluruh benua
Amerika akan disatukan. Ketika Kuba sedang memperjuangkan kemerdekaannya.Namun
Spanyol tidak mau memberikan dan tetap bercokol di Kuba hal ini lah yang
membuat Amerika dengan Doktrin Monroenya yang menganggap bahwa Negara luar
tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri Amerika.Spanyol dianggap telah
mencampuri kepentingan dalam negeri Amerika.Dengan begitu Amerika telah
melanggar doktin monroenya.
Dalam menghadapi
Perang Dunia I yang terjadi di Eropa, politik luar negeri AS dihadapkan pada
dilema.Pertama, AS ingin tetap berpegang pada prinsip netral yang dianutnya
untuk tidak melibatkan diri dengan perang yang terjadi di luar wilayah
teritorialnya.Namun demikian, kepentingan perdagangannya di kawasan tersebut
terancam karena serangan-serangan negara-negara yang bertikai.Para diplomat AS
dihadapkan pada dua pililian antara tetap mempertahankan sikap netralnya dengan
menjamin kepentingan ekonominya di kawasan tersebut yang berarti melibatkan
diri dalam peperangan. Namun penenggelaman kapal Amerika oleh Jerman membuat
Amerika terjun secara langsung dalam perang dunia I yang bergabung dalam blok
sekutu.
Ketidakmampuan
AS dalam mempertahankan sikap netralnya dalam urusan Eropa berusaha diperbaiki
dalam tahun 1930-an. Antara tahun 1935-1939 dikeluarkan sejumlah kebijaksanaan
yang pada prinsipnya berusaha mempertahankan kenetralan untuk tidak memihak
negara-negara yang bertikai. Sikap netral itu antara lain ditunjukkan dengan
embargo senjata terhadap negara-negara yang bertikai.Setelah dibomnya Pangkalan
Laut Amerika Pearl Harbaour di Hawaii pada tanggal 7 Desember oleh Jepang. Satu
hari kemudian Amerika menyatakan perang terhadap Jepang.Untuk kedua kalinya
Amerika gagal mempertahankan kenetralannya.
Daftar Pustaka
Gray, Wood. Garis
Besar Sejarah Amerika
Garis
Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi
Internasional
Departemen Luar Negeri
A.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar