Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 01 Juni 2014

Garis Besar Sejarah Amerika



Nama               : Harits Al Ayyubih
Nim                 :120210302013
Kelas               : B
Judul buku     : Garis Besar Sejarah Amerika
Pengarang       : Dr. Wood Gray dan Dr. Richard Hofstadter
Halaman          : 224

Pada awal tahun-tahun 1600-an terjadi gelombang perpindahan yang besar dari Eropa ke Amerika Utara .  Pusat permukiman permanen Inggris yang pertama didirikan di Amerika adalah sebuah pos perdagangan yang didirikan di Jamestown pada tanhun 1607, dalam Domini Lama Virginia. Perpindahan ke dunia baru oleh imigran dari Inggris tidak diselenggarakan oleh pemerintah melainkan oleh kelompok-kelompok yang bertujuan utama menarik untung.   Nantinya para imigran ini akan membentuk koloni-koloni. Terdapat 13 kolono yang akhirnya nanti menjadi Amerika Serikat adalah New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut, New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware, Maryland, Virginia, North Carolina, South Carolina, dan Georgia.
Kebanyakan emigran dari Eropa meninggalakan tanah air mereka untuk memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih luas yaitu hasrat yang seringkali disertai pendambaan akan kebebasan agama atau tekad untuk melepaskan diri dari penindasan politis. Selama pergolakan-pergolakan agama diabad ke-16 dan ke-17 muncul golongan Puritan. Mereka menuntut protestanisasi yang lebih menyeluruh terhadapa gereja nasional yang lebih menyeluruh terhadap gereja nasional, dan menganjurkan bentuk kepercayaan dan ibadah yang lebih sederhana.
Sebuah kelompok kecil separatis berangkat ke Leyden Belanda dimana mereka diizinkan menjalankan ibadah Agama menurut cara mereka sendiri. Kemudian beberapa anggota jemaah Leyden (Peziarah) memutuskan untuk pergi ke Dunia Baru dimana pada tahun 1620 mereka mendirikan koloni Plymouth. Pendeta yang tidak mendapatkan izin bergabung dengan kaum Peziarah, kelompk kedua ini yang mendirikan Koloni Massachusett Bay tahun 1630.  Selain agama perimbangan politik pula yang banyak mempengaruhi orang-orang pindah ke Amerika.Tahun 1930 tindakan sewenang-wenang dari Chareles I di Inggris memperbesar dorongan perpindahan ke Dunia Baru.
Sesudah tahun 1680, imigran-imigran dalam jumlah besar berdatangan dari Jerman, Irlandia, Skotlandia, Swis, dan Prancis. Ribuan orang melarikan diri dari Jerman guna menghindari kencah peperangan. Orang Irlandia untuk menhindari kemelaratan akibat penindasan pemerintah dan penghisapan tuan tanah. Orang Skotlandia dan Swis melarikan diri dari hantu kemiskinan. Pada tahun 1775 penduduk Amerika lebih dari 2,5 juta. Hasilnya adalah suatu kebudayaan yang khas-campuran dari Inggris dan Eropa daratan yang telah dibentuk kembali oleh lingkungan Dunia Baru.
Kehidupan penduduk di Selatan yang beriklim hangat dan tanahnya subur, berkembang masyarakat yang pada umumnya agraris. Daerah New England yang merupakan daerah yang kurang cocok untuk pertanian sehingga dialihkan kebidang lain seperti mengerahkan tenaga air dan membangun penggilingan gandum dan penggergajian. Di koloni Massachusetts industri ikan cod berkembang menjadi dasar kemakmuran. Di koloni Maryland dan Virgina mencurahkan perhatian pada pertanian dengan kelas pengusaha perkebunan besar. Carolina dan Charleston menjadi pusat perdagangan di Selatan sebagai kota pelabuhan utama. Kedua daerah ini menggabungkan pertanian dan perdagangan, pasar menjadi sumber kemakmuran utama.
Didaerah koloni sekolah dan kebudayaan mulai tumbuh. Dasar-dasar pendidikan serta kebudayaan Amerika yang dibentuk selama masa koloni. Banyak didirikan universitas- universitas dan sekolah di daerah koloni seperti Harvard College didirikan pada tahun 1636 di Massachusetts. Tapi yang paling patut dicatat dalam perkembangan pendidikan adalah tumbuhnya suatu sistem sekolah yang diadakan atas kekuasaan pemerintah. 
Kekuasaan asing mulai runtuh. Pada tahun 1618 perusahaan London (Virginia) Company mengeluarkan intruksi kepada gubernur yang ditunjuknya menyatakan agar para penduduk bebas dari perkebunan-perkebunan memilih para wakil mereka untuk bersama-sama dengan gubernur dari suatu dewan yang diangkat, membuat peraturan- peraturan guna kesejahteraan koloni. Semenjak itu telah diterima secara umum bahwa kaum kolonis mempunyai hak untuk ikut serta dalam pemerintahan mereka sendiri. Namun pada akhirnya ini merupakan batu loncatan menuju dominasi penuh kaum pemukim lewat badan- badan perwkilan yang lebih dulu merebut dan kemudian mmenggunakan hak kontrol atas soal-soal keuangan.        
Wagra negara bagian New England mendirikan organisasi politik sendiri mereke menciptakan pemerintahan dinamakan Mayflower Campact. Gagasan pemerintahan sendiri dikoloni-koloni bukannya tidak mendapat tantangan para pejabat Inggris mengajukan perjanjian Massachusetts ke pengadilan. Mulai tahun 1651 pemerintah Inggris sekali-sekali mengeluarkan ketetentuan yang mangatur segi-segi kehidupan ekonomi koloni. Kebebasan politik yang cukup besar yang dinikmati koloni-koloni dengan sendirinya menggiring mereka lebih jauh dari Inggris dan menjadi semakin lebih bersifat Amerika daripada Inggris.

           
Dengan dikuasainya negara-negara koloni oleh Inggris menimbulkan timbulnya perasaan untuk melepaskan diri dari negara Induk. Revolusi Amerika  telah dimulai semenjak tahun 1620 (John Adams).  Para kolonis tentang perjuangan demi kemerdekaan politik memasukkan konsep kemerdekaan kedalam Virginia yang pertama. Artinya mereka harus turut mrnikmati hikmah Magna Charta dan hukum adat.
Pada bulan Juni 1754 wakil dari New York, Pennsylvana, Maryland, dan koloni-koloni New England bertemu dengan kaum Iroquois di Albany. Kongres Albany menyatakan bahwa sebuah persatuan koloni-koloni Amerika mutlak perlu demi kelangsungan hidup mereka.  Negeri Induk mulai mengelurakan Undang-Undang diterapkan di daerah koloni. Antara lain Undang-undang Gula pada tahun 1764, Undang-Undang Mata Uang, Undang-undang uang kertas 1765, Undang-undang Perangko. Dengan ditetapkan berbagai pajak yang ditanggung koloni mulai dipermasalakan harus adanya perwakilan untuk mengajukan alasan atas ketidakpuasaan mereka berdasarkan konstitusi. Pajak-pajak yang dibebankan kepada penduduk koloni inilah yang memicu timbulnya revolusi.
Tokoh-tokoh terkemuka membentuk organisasi Putera Kemerdekaan. Diadakan Kongres pada bulan Oktober 1765. Kongres ini mengahasilkan resolusi yang menentukan bahwa tiada pajak yang telah atau dapat dekenakan terhadap mereka secara konstitusional, selain oleh badan-badan legislatif mereka masing-masing.
Pada tanggal 16 Desember 1773, segerombolan orang yang menyamar sebagai Indian suku Mohawk menaiki tiga kapal Inggris dan membuang muatan teh kedalam laut Pelabuhan Boston kejadian ini lebih dikenal denga The Boston Tea Party.
Pada tanggal 5 September 1774 terjadi Kongres Kontinetal dimana langkah terpenting yang diambil oleh Kongres adalah pembentukan suatu Persatuan yang dilakukan kembali boikot perdagangan dan menentukan suatu sistem komite untuk memeriksa pemasukan cukai. Perang dimulai pada tahun 1775 di Lexington dan Concord. Kongres Kontinetal kedua dilangsungkan pada 10 Mei 1775. Kongres mengerahkan laskar milisi sebagai angkatan bersenjata koloni dan mengangkat George Washington sebagai panglima besar.
Pada tahun 1776, Thomas Paine menulis pamflet Common Sense, yang menyatakan bahwa koloni-koloni harus merdeka dari Britania. Paine berani menyerang pribadi raja yang keramat, dengan mencemooh gagasan monoarkhi berdasarkan keturunan. Pada 10 Mei 1776 sebuah resolusi dikeluarkan yaitu yang dikenal dengan Resolusi Lee. Resolusi yang di ajukan oleh Richard Henry Lee menyatakan persetujuan atas kemerdekaan persekutuan dengan luar negeri dan perserikatan Amerika. Sebuah komite yang beranggotakan 5 orang yang diketuai oleh Thomas Jefferson guna mempersiapkan suatu dekelrasi resmi, yang mengunggkapan sebab-sebab yang memaksa untuk mengajukan resolusi ini. Deklarasi Kemerdekaan yang diresmikan pada tanggal 4 Juli 1776 tidak hanya mengumumkan kelahiran sebuah negara baru tetapi juga mencetuskan suatu falsafah kemerdekaan manusia yang kemudian akan menjadi kekuatan dinamis diseluruh dunia.
Dibawah pimpinan Benedict Arnold Amerika dua kali memukul mundur pasukan Inggris yang dipimpin Jenderal Burgoyne. Pada 1777, pasukan Amerika berhasil merebut Saratoga sehingga membuat Prancis bersedia bersekutu dengan Amerika. Persekutuan Prancis dengan Amerika dilatar belakangi hasrat besar Prancis untuk membalas dendam terhadap Inggris semenjak kekalahan Prancis dalam tahun1763. Meskipun tentara Amerika di bawah kepemimpinan George Washington banyak mengalami kekalahan, mereka memenangkan perang setelah kemenangan di Yorktown yang dibantu oleh Perancis. George Washington berhasil membuat Lord Cornwallis menyerah pada 19 Oktober 1781.
Keberhasilan revolusi memberikan kesempatan kepada orang Ameriika guna menyusun suatu bentuk hukum bagi cita-cita politik sebagaimana diungkapakan dalam deklarasi kemerdekaan. Ketigabelas koloni diubah menjadi negara bagian dan meyesuiakan dari pada kondisi-kondisi kemerdekaan, persemakmuran-persemakmuran baru muncul ditanah yang luas. Setelah menjadi negara baru Amerika menghadapi permasalahan yaitu Imperium dengan segala kerumitannya mengenai tanah, perdagangan bulu hewan, Indian, pemukiman dan pemerintahan daerah-daerah cabang. Sehingga hal itu membutuhkan penyelsaiannya.
Pasal-pasal Konfederasi, yaitu suatu persetujuan formil yang telah mempersatukan secara longgar koloni-koloni sejak tahun 1781 menyajikan jalan pemecahan. Pasal-pasal Konfederasi ternyata mengecewakan dalam pemecahan masalah-masalah yang lainnya. Sebuah kelemahan yang paling telihat adalah kegagalannya menciptakan suatu pemerintahan yang benar-benar bersifat nasional bagi ketigabelas negara bagian.
Seorang perkwakilan dari negara bagian Alexander Hamilton menyerukan agar semua negara bagian mengankat wakil-wakil Amerika Serikat dan menyusun ketentuan-ketentuan lain yang mereka anggap perlu untuk membuat Konstitusi Pemerintahan Federal cukup mampu guna memenuhi tuntutan-tuntutan Uni. Seorang dari Pennsylvania bernama Gouverneur Morris melihat perlunya didirikan suatu pemerintahan nasional. James Wilson juga memperjuangkan gagasan nasional.
Ajaran Montesquieu dalam bidang politik tentang perimbangan kekuasaan dianut oleh banyak negarawan di Philadelphia. Hal ini diperkuat tulisan-tulisan Locke yang. Pengaruh-pengaruh ini menimbulkan kayakinan bahwa harus didirikan tiga cabang pemerintahan yang sederajat dan sejajar. Kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif harus dibuat demikian seimbangnya sehingga tiada satupun yang lebih berkuasa dari pada yang lain.
Diselenggarakannya Konvensi untuk merumuskan amandemen Pasal Konfederasi akhirnya menghasilkan sebuah rumusan yang dalam suatu dokumen ringkas mencakup organisasi pemerintahan paling rumit yang pernah disusun orang. Konvensi memberikan kekuasaan penuh kepada pemerintah federal.
Konvensi mendirikan suatu sistem pemerintahan dengan cabang-cabang legislatif (Dewan Perwakilan Rayat dan Senat), eksekutif (Presiden dan kabinetnya), dan yudikatif (pengadilan federal), yang terpisah-pisah masing-masing dibatasi oleh lainnya. Maka perundang-undangan Kongres tidak dapat dikeluarkan sebelum disetujui Presiden. Presiden harus mengajukan pengangkatan-pengangkatan serta semua perjanjian luar negeri yang dibuatnya kepada Senat guna dikukuhkan. Ia dapat diadili dan disingkirkan oleh Kongres. Pejabat Yudikatif yang diangkat Presiden dan dikukuhkan oleh Senat dapat dipecat oleh Kongres.
Pada 4 Maret 1789 sebagi hari dilahirkannya pemerintah baru. Geogre Washington terpilh menjadi Presiden pertama Amerika. Pada masa pemerintahannya timbul masalah-masalah ekonomi. Washington mengangkat Thomas Jefferson sebagai Menteri Luar Negeri dan Alexander Hamilton sebagai Menteri Keuangan.  Hamilton berhasil mendirikan Bank Amerika Serikat dan melindungi perkembangan industri nasional. Pada masa pemerintahan Washington mengirim ketua Mahkamah Agung Amerika yaitu John Jay ke London dan menghasilkan perjanjian yang membuka perdagangan dengan Britania. Washington mengundurkan diri pada tahun 1797 dan dengan tegas menolak untuk memegang jabatan kepala negara. Digantikan oleh Jonh Adams.
Jefferson berhasil mengalahkan Adams pada pemilu tahun 1800. Undang-undang Jefferson melipat gandakan luas wilayah negara. Pada masa pemerintahannya mendapatkan Lousiana yang dibeli dari Prancis . Maka pada tahun 1803 Amerika Serikat memperoleh lebih dari 2.600.000 kilometer persegi tanah dan pelabuahan New Orlens dengan harga $15 juta. Terjadi perang kedua melawan Inggris. Inggris membangun angkatan lautnya untuk bertugas mengamankan Inggris, melindungi perdagangan dan memelihara komunikasi dengan koloni-koloni. Perlakuan jelek Inggris terhadap armadanya membuat mereka melarikan diri kekapal-kapal Amerika, hal inilah yang dijadikan dalih bagi Inggris untuk menggeledah kapal Amerika. 
Pada tahun 1809, James Madison menggantikan Jefferson. Hubungan dengan Inggris semakin membururuk. Meletusnya perang antara Amerika dan Inggris pada tahun 1812 atau . Dalam perang ini angkatan laut Amerika berhasil memperoleh kemenangan-kemenangan dan memulihkan kekayaan Amerika. Perang berakhir dengan diselnggarakannya Perjanjian Ghent yang menentukan dihentikannya permusuhan, dikembalikannya daerah-daerah yang terebut dan dibentuknya komisi yang menyelsaikan persengketaan perbataasan.
Persatuan nasional telah membawa keseimbangan antara kebebasan dan ketertiban . Dengan hutang nasional yang hanya sedikit benua perawan yang menunggu digarap, prospek perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan sosial. Membentang dihadapan bangsa. Posisi pemerintah federal pada saat itu banyak diperkuat oleh maklumat-maklumat Mahkamah Agung.  John Marshall, seorang Federalis dari Virginia. Marshall berhasil mendefinisikan fungsi Mahkamah Agung. Dalam salah satu pendiriannya yang paling terkenal Marbury vs Madison (1803) dengan tegas ia menetapkan hak Mahkamah Agung unutk menguji setiap undang-undang yang dikeluarkan oleh Kongres atau oleh badan legislatif.
Kesadaran nasional nampak menjadi semakin kuat bersama tumbuhnya suatu kesusasteraan yang bersifat asli Amerika. Seperti penulis mahzab James Fenimore Cooper dengan karyanya The Pioneers. Daerah depan merupakan suatu kekuatan yang banyak turut membentuk kesusasteraan dan lebih lagi kehidupan Amerika.
Arus perpindahan penduduk ke Barat pada awal abad ke 19 menimbulkan pembagi-bagian wilayah-wilayah lama dan pembentukan perbatasan-perbatasan baru. Dalam waktu enam tahun didirikan enam buah negara bagian Indiana (1816), Mississipi (1817), Illionis (1818), Alabama (1819), Maine (1820), dan Missouri (1821).
Salah satu masalah pada periode ini adalah perbudakan. Pada tahun-tahun awal kehidupan republik ketika negara bagian utara memperjuangkan emansipasi budak. Faktor utama adalah bangkitnya usaha besar penanaman kapas di Selatan yang digalakkan oleh pengenalan jenis-jenis kapas baru, dan penemuan Eli Whitney yaitu semacam obat kaps guna menyaring biji dari kapasnya. Revolusi industri yang membuat tekstil menjadi suatu usaha besar-besaran sangat meningkatkan permintaan akan kapas mentah. Dan pembukaan tanah-tanah di barat setelah thun 1812, sangat memperluas daerah yang dapat digunakan untuk pemeliharaan kapas. Selain itu penanaman tebu juga menyumbangkan dan memperluas perbudakan. Penanaman tembakau juga bergerak ke barat seraya membawa perbudakan.
Pada tahun 1817 James Monroe menggantikan James Madison sebagai Presiden. Peristiwa yang menonjol adalah “Doktrin Monroe” unsur-unsur dasar dari doktrin ini adalah peringatan agar jangan terlibat dalam persekutuan-persekutuan yang permanen atau menjerat.
Sejumlah kekuatan inti Eropa membentuk suatu persatuan yang secara umum dinamakan Persekutuan Suci persekutuan ini mengharap mencegah revolusi tidak meluas kewilayah kekuasaan mereka. Ketika perserikatan memusatkan perhatian mereka ke Spanyol beserta koloni-koloninya di Dunia Baru. Hal ini merupakan usaha terang-terangan kekuatan Eropa menduduki wilayah-wilayah yang telah memerdekakan diri dari para tuannya yang dulu. Kebijaksanaan politik ini berlawanan dengan prinsip penentuan nasib sendiri yang dianut oleh Amerika.
Pada masa pemerintahan Jackson tahun 1829 merupakan permulaan organisasi buruh menyertai gerakan politik liberal. Kegigihan kaum buruh untuk reformasi yang berperikemanusiaan merupakan unsur mutlak dalam perjuangan untuk demokrasi dalam bidang pendidikan dan diikuti dengan kebangkitan kaum wanita. Sementara pada tahun 1848 suatu konvensi hak-hak wanita yang merupakan pertamakalinya dalam sejarah dunia.  
Dalam kehidupan sehari-hari, kesejahteraan rakyat tampak sekali meningkat. Tahun 1825 mesin tumbuk mulai menggantikan alat penebas dan torak-torak dan segera sesudah itu diciptakan mesin penyabit dan penuai. Terjadi kenaikan jumlah penduduk dari 7.250.000 sampai lebih dari 23 juta jiwa.   
Sesungguhnya ada dua Amerika Utara dan Selatan. New England dan negara-negara bagian Atlantik tengah merupakan pusat-pusat utama bagi pembuatan barang, perdagangan, dan pemodalan. Sedangkan Selatan merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Semenjak tahun 1830 garis perbedaan antara daerah utara dan selatan semakin mengeras disekitar persolan perbudakan. Di Utara perasaan abolisionis (pengahapusan perbudakan) makin lama makin kuat diperkokoh dengan gerakan tanah bebas yang dengan gigih menentang perluasan perbudakan ke daerah-daerah yang belum dijadikan negarabagian. Selatan menganggap perbudakan sebagai lembaga yang diperlukan dan permanen. Hal ini terkait dengan pertanian dan perkebunan yang dijalankan didaerah Selatan.
Suatu gerakan anti perbudakan yang lebih dahulu, yaitu suatu ranting dari Revolusi Amerika telah mendapatkan kemenangannya yang terakhir pada tahun 1808 Ketika Kongres menghapuskan perdagangan budak dengan Afrika. Salah satu tahap dalam gerakan anti perbudakan itu menyangkut diberikannya pertolongan bagi para budak untuk melarikan diri ke tempat-tempat berlindung yang aman didaerah utara. Dibuat suatu jaring-jaring jalan rahasi yang dikenal dengan Jalan Keretaapi Bawahtanah.
Pendirian selatan adalah bahwa perbudakan mempunyai hak hidup disemua daerah. Orang utara berpendapat bahwa perbudakan tidak mempunyai hak hidup disuatu tempat pun. Pada tahun 1854, masalah lama mengenai perbudakan dan menjadi semakin panas. Pertikian-pertikaian antar wilayah menjadi gawat lagi.
Pada pemilihan presiden 1860 Abraham Lincoln terpilih menjadi presiden. Rakyat masing-masing pihak memasuki peperangan dengan harapan besar akan mencapai kemenangan yang cepat. Dari segi kekayaan materiil, pihak utara jelas memiliki kelebihannya. Duapuluh tiga negara bagian dengan penduduk 22 juta berhadapan dengan melawan 11 negara bagian yang berpenduduk 9 juta jiwa. Sebelas negara bagian meninggalkan Amerika Serikat dan mendirikan Negara Konfederasi Amerika.
Dilembah suangai Mississippi pasukan-pasukan Uni memperoleh serangkaian kemenangan yang hapir berurut-urutan. Namun sebaliknya di Virginia pasukan Uni menderita kekalahan. Pada 1 Januari 1863, Presiden Lincoln mengeluarkan suatu Proklamasi Emansipasi yang membebaskan budak-budak dinegara bagaian.
Lincoln terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 1864. Akan tetapi, ketika menghadiri drama di Ford's Theatre, Washington, D.C., ia ditembak oleh John Wilkes Booth. Pengganti Lincoln adalah Andrew Johnson.  Untuk menanggulangi salah satu urusannya yang terpenting yaitu kedudukan kaum negro yang telah dipersaamakan pada bulan Maret 1865, Kongres mendirikan Biro Orang Bebas untuk bertindak selaku pembimbing para warga Negro dan memimpin mereka menuju swadaya. Dan dalam bulan Desember tahun yang sama Kongres mengesahkan Amandemen Ketigabelas Konstitusi A.S yang menghapuskan perbudakan.
Pertumubuhan industri semakin besar dan berkembangnya penduduk didaerah perkotaan.  Ilmu pengetahuan memiliki peranaan dalam revolusi Agraria. Pada tahun 1862 Undang-undang kolase negara bagian morrill memberikan tanah umum kepada setiap negara bagian untuk mendirikan kolese pertanian dan industri. Kolese ini dimaksud untuk menjadi baik lembaga pendidikan maupun pusat penelitian.
Persatuan nasional bahkan lebih jelas lagi terlihat selama perang dengan Spanyol ditahun 1808. Spanyol tetap menguasai Kuba yang terletak diselatan semenanjung Florida, diamana perdagangan dengan Amerika Serikat terjalin ramai. Kuba mengadakan perang kemerdekaan melawan Spanyol. Presiden Clevenland betekad untuk mempertahankan kenetralan. Namun 3 tahun kemudian pada masa pemerintahan McKinley meledaklah amarah bangsa Amerika setelah kapal perang A.S Maine dihancurkan. Sehingga Amerika menyeruhkan campurtangan bersenjata. Komandor George Dewey menuju Philipina. Dalam perang ini Spanyol mengalami kekalahan. Ditandatangani perjanjian pada 10 Desember 1898, Kuba diserahkan kepada Amerika Serikat guna diduduki untuk sementara waktu menjelang kemerdekaan pulau tersebut. Spanyol menyerahkan Puerto Rico dan Guam sebagai pampasan perang dan menyerahkan Philipina dengan harga $20 juta.
Perang di Eropa memberikan dampak kepada industri di Amerika. Dua negara Eropa Inggris dan Jerman melakukan propaganda untuk membakar semangat rakyat Amerika. Kedua negara ini menggangu kapal-kapal Amerika dilautan. Amerika Serikat memilih untuk tetap netral. Tahun 1915 ketika kapal penumpang Inggris Lusitania ditenggelamkan bersama hampir 1.200 orang penumpang 128 orang diantaranya orang Amerika kemarahan memuncak dengan panas. Tanggal 2 April 1917, setelah lima kapal Amerika ditenggelamkan. Wilson meminta kepada izin kongres utuk mempermaklumkan perang.
Wilson banyak menyumbang bagi penyelsaian yang cepat atas peperangan. “Empatbelas Pasal” Wilson terkenal itu, yang diajukan kepada Senat pada bulan Januari 1918 sebagai dasar perdamaian yang adil, menyeruhkan ditinggalkannya perundingan-perundingan rahasia antar negara, jaminan kebebasan lautan, disingkirkannya rintangan ekonomi antar bangsa-bangsa, pengurangan persenjataan nasional dan penyesuaian kolonial dengan memperhatikan kepentingan mengusahakan jaminan yang besangkutan. Emapatbelas Pasal itu merupakan batu ladasan kubah perdamaian Wilson yaitu dibentuknya suatu persatuan negara-negara yang menyediakan jaminan timbal balik atas kemerdekaan politik serta keutuhan teritorial baik bagi negara besar maupun negara kecil (Liga Bangsa-Bangsa).
Amerika Serikat menerapkan kebijakan isolasionisme. Pada bulan Maret 1920 Senat menolak perjanjian Versailles maupun Piagam Liga. Semenjak ini Amerika serikat semakin lama semakin menarik diri dalam isolasionisme. Pada tahun 1920, pemberian hak pilih bagi perempuan berhasil lolos dalam amandemen konstitusi. Setelah terpilih sebagai presiden pada tahun 1932, Franklin D. Roosevelt mengeluarkan kebijakan New Deal, yaitu serangkaian kebijakan yang memperluas campur tangan pemerintah dalam perekonomian, termasuk pembentukan sistem Jaminan Sosial.  
Kekwatiran Amerika menjadi kemarahan. Pada saat tahun 1938, setelah Hitler mencaplok Austria kedalam Wilayah Jerman, tuntutannya untuk mendapatkan daerah Sudeten di Cekoslawakia membuat perang setiap saat mungkin pecah di Eropa. Rakyat Amerika yang kecewa atas kegagalan perjuangan membela demokrasi dalam perang dunia I, mengumumkan  bahwa tiada hal dimana pihak manapun yang bermusuhan dapat mengaharapkaan bantuan mereka (memilih untuk bersikap netral).
Pada tanggal 7 Desember 1941, Kekaisaran Jepang melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbor. Pada tanggal 8 Desember Kongres memaklumkan perang terhadap Jepang. Pada bulan Mei 1942 kekalah berat diderita Jepang dalam pertempuran Laut Koral. Suatu kemenangan laut di Laut Philipina terjadi dalam bulan Oktober 1944. Aksi berikutnya di Iwo Jima dan Okinawa. Dalam bulan Agustus dengan dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, perang dihentikan dengan mendadak. Pada tanggal 2 September 155 Jepang menyerah dengan resmi.
Bertemu diatas kapal penjelajah dekat Newfoundland Perdana Menteri Winston Churchill (Inggris) dengan Presiden Amerika Roosevelt mengeluarkan suatu pernyataan tujuan Piagam Atlantik dimana mereka mengajukan tujuan-tujuan ini : tiada perluasaan wilayah, tiada perubahan wilayah tanpa persetujuan rakyat yang bersangkutan hak semua bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan masing-masing, dipulihkan pemerintahan sendiri kepada mereka yang haknya telah disingkirkan, kerjasama ekonomi antar semua negara, kebebasan dari perang. Piagam Atlantik inilah yang menjadi dasar berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Setelah Perang Dunia II penyesuaian perekonomian Amerika berajalan dengan baik tanpa mengalami masalah pengangguran yang berat. Kemakmuran membawa serta masalah –masalah baru. Suatu masalah nasional penting yang tidakhanya terbatas di Amerika saja adalah pengembangan serta pengendalian tenaga atom.
Amerika memainkan peranan aktif dalam membentuk dan membiayai badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi pembangunan ekonomi dan usaha meringankan penderitaan didaerah-daerah yang mengalami kerusakan-kerusakan berat akibat perang Eropa. Ada dua yang paling dikenal orang ialah Administrasi Rehabilitas dan Peringanan Penderitan serta Dana Moneter Internasional. Bantuan langsung diberikan kepada rakyat yang memerlukannya baik negara Komunis maupun non Komunis. Namun dominasi Komunis di Eropa Timur dibarengi oleh tekad Amerika untuk memainkan peranan penting diseluruh dunia menyebabkan ketegangan internasional. Uni Soviet dan Amerika Serikat menjadi dua adidaya dunia. Kedua negara ini terlibat yang dinamakan dengan Perang Dingin.
Perang Dingin merupakan periode ketegangan dan persaingan antara Soviet dan AS. Akan tetapi, tentara Amerika dan Soviet tidak pernah bertemu secara langsung dalam medan perang, namun bertempur secara tidak langsung, seperti dalam Perang Korea (1950-an) Ameika Serikat yang telah membebaskan Korea dari kekuasaan Jepang dan merasa mempunyai tanggung jawab terhadap Republik yang diserang oleh pasukan Korea Utara. perang tersebut merupakan perang antara pemerintah Utara yang komunis (didukung oleh Soviet dan Republik Rakyat Cina), dan pemerintahan Selatan yang dibantu oleh AS.
Amerika pada masa Eisenhower menganut politik yang dilakukan sebagai Republikanisme Modern. Amerika Serikat dan beberapa negara Asia bertemu di Jenewa untuk membicarakan pengentian peperangan yang terjadi di Vietnam. September 1954 Amerika Serikat bersama dengan Muang Thai, Philipina, Pakistan, Inggris, Prancis, Australia, dan Selandia Baru mendirikan Organisasi Perjanjian Asia Tenggara (SEATO) merupakan wadah kerjasama ekonomi, bantuan teknik dan tindakan bersama melawan agresi atau subversi.
Pada bulan Nopember 1960 rakyat Amerika Serikat memilih Senator John F Kennedy sebagai presiden. Kennedy juga menghadapi konfrontasi nuklir dengan Soviet di Kuba. Dalam tahun-tahun 1960an negara mencapai kemajuan dalam usaha kearah penghapusan diskriminasi ras.  Pada tahun 1963 tejadi yang dimanakan Revolusi hak-hak sipil. Terjadi demonstrasi besar-besaran dalam kota Brimingham, Alabama yang masih menganut pemisahan waarna kulit didaerah pedalaman di selatan. Pada tanggal 28 Agustus lebih dari 200.000 orang negro dan kulit putih dipimpin oleh pendeta kulit hitam Martin Luther King mengadakan gerak jalan ke Tugu Peringantan Lincoln di Washington dalam suatau demonstrasi yang mengesahkan yang membangkitkan untuk menutut hak sama. Pemerintahan Kennedy mendorong kemajuan kesederajatan rasial lebih jauh dengan mengangkat tokoh-tokoh Negro terkemuka untuk menduduki jabatan-jabatan pemerintahan yang tinggi.
Peranan pribadi Presiden Kennnedy yang giat dalam usaha mencapai perdamaian di luar negeri dan kemajuan sosial di dalam negeri berakhir dengan tragis pada tanggal 22 Nopember 1963 ketika ia ditembak mati oleh seorang pembubuh di Dallas, Texas. Digantikan oleg Lyndon B. Jonhson pada masa pemrintahannya Amerika semakin terlibat dalam aksi milter. Pasukan-pasukan Amerika di Vietnam Selatan. Pada tanggal 20 Januari 1969 Richard Nixon mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat ke 37. Pada masa pemerintahannya suatu peristiwa tak jelas yang terjadi selama kampanye tahun 1072 suatu percobaan dokumen dari Markas Besar Nasional Partai Demokrat di Apartemen Watergate yang didalangi oleh para anggota komite kampanye Presiden Nixon mencetuskan apa yang akan menjadi sebuah krisis dalam negeri yang besar. Sebagai akibat dari skandal Watergate, Nixon menjadi presiden AS pertama yang mengundurkan diri pada tahun 1974.
Pemerintahan Jimmy Carter yang berkuasa pada akhir 1970-an dihadapkan pada peristiwa-peristiwa kaum militan di Iran yang menduduki Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran dalam bulan Nopember 1979 dan menyandera sebanyak 60 orang Amerika. Presiden Carter harus juga menghadapi masalah-maslah ekonomi dan energi. Pada tanggal 4 Nopember 1980 mereka memilih presiden baru Ronald Reagan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About