Metode Karya Wisata
Field Trip
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
PAPER
Disusun
oleh:
HARITS
AL AYYUBIH
(120210302013)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang
dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan
dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern
yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi
lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang
matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi
prioritas daripada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap
setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas
kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka
panjang dan jauh.
Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa
perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjautempat tertentu atau obyek yang lain.
Menurut Roestiyah (2001:85), karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk
belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu
dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu
bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.
Menurut
Roestiyah (2001:85) ,teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan
sebagai berikut: Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat
memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut
menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin
dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam
pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Juga mereka bisa melihat, mendengar,
meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil
kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa
mata pelajaran.
Agar
penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu
memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Persiapan, dimana guru
perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan
teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan
segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas,
mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan,
(b) Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya
dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan
bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas
kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu, (c)
Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal
hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang
diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik,
gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.
Penggunaan teknik karya
wisata ini masih juga ada keterbatasan yang perlu diperhatikan atau diatasi
agar pelaksanaan teknik ini dapat berhasil guna dan berdaya guna, ialah sebagai
berikut: Karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga mungkin jarak
tempat itu sangat jauh di luar sekolah, maka perlu mempergunakan transportasi,
dan hal itu pasti memerlukan biaya yang besar. Juga pasti menggunakan waktu
yang lebih panjang daripada jam sekolah, maka jangan sampai mengganggu
kelancaran rencana pelajaran yang lain. Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak
terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah.Bila tempatnya jauh, maka
guru perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan pihak siswa untuk menempuh jarak
tersebut, perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek ataupun
hal-hal yang berbahaya.
Suhardjono
(2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki
keuntungan: (a) Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung,
(b) Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan
atau pelaksanaan yang sebenarnya, (c) Memberikan kesempatan untuk lebih
menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil, (d) membei kesempatan
kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan
teknologi mutakhir.
Sedangkan
kekurangan metode Field Trip menurut Suhardjono (2004:85) adalah: (a) Memakan
waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan, (b) Kadang-kadang
sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi,
(c) Biaya transportasi dan akomodasi mahal.
Menurut Djamarah (2002:105), pada saat belajar
mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu
atau obyek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau
memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan
teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah
yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study
tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula
yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.
Metode karya wisata mempunyai beberapa kelebihan yaitu: (a) Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran, (b) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, (c) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa, (d) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Metode karya wisata mempunyai beberapa kelebihan yaitu: (a) Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran, (b) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, (c) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa, (d) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Kekurangan
metode karya wisata adalah: (a) Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang
diperlukan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah, (b) Sangat
memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang, (c) memerlukan koordinasi
dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan
kegiatan selama karya wisata, (d) dalam karya wisata sering unsure rekreasi
menjadi lebih prioritas daripada tujuan utama, sedang unsure studinya menjadi
terabaikan, (e) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
Metode field trip atau karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah.Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.
Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Mulyasa (2005:112) adalah: (a) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar, (b) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah, (c) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis, (d) Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat dilaksanakan, (e) membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis, (f) Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif. (g) Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.
Metode field trip atau karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah.Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.
Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Mulyasa (2005:112) adalah: (a) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar, (b) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah, (c) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis, (d) Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat dilaksanakan, (e) membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis, (f) Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif. (g) Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.
Dengan
metode karyawisata, guru mengajak siswa ke suatu tempat (objek) tertentu untuk
mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah.Berbeda dengan
darmawisata, disini para siswa sekedar pergi ke suatu tempat untuk rekreasi.
Metode karyawisata berguna bagisiswa untuk membantu mereka memahami kehidupan
ril dalam lingkungan beserta segalamasalahnya . Misalnya, siswa diajak ke
museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau kesuatu tempat yang
mengandung nilai sejarah/kebudayaan tertentu.Agar penggunaan teknik karya
wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlumemeperhatikan langkah-langkah
sebagai berikut:
1.
Persiapan
Dalam merencanakan tujuan
karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajarandengan jelas,
mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yangakan
dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yangmasak,
membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok,serta
mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah
bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju.Dalam kunjungan
pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara laintentang
lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan
biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh. dimana.
2.
Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan
(survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi:
tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenisobjek sesuai
dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
a.
Dibentuk
panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
b.
Menentukan
metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung,
dokumentasi.
c.
Penyusunan
acara selama karyawisata berlangsung.Kepada para siswa harus ditanamkan
disiplin dalam mentaati jadwal yang telahdirencanakan sehingga pelaksanaan
berjalan lancar sesuai dengan rencana.
d.
Mengurus
perizinan.
e.
Menentukan
biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
3.
Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai
dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencanakunjungan, sedangkan guru
mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswayang kurang
mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya
dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan
bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas
kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya,
serta memberi petunjuk bila perlu.
4.
Pembuatan
laporan Akhir karya wisata,
pada waktu itu siswa mengadakan
diskusi mengenai segala hal hasilkarya wisata, menyusun laporan atau paper yang
memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata
seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, sertaalat-alat lain dan
sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk
laporan yang formatnya telah disepakati bersama.
Alasan
menurut saya:
a. Siswa
dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas
pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa
pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga
kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka,
b.
Siswa dapat melihat
berbagai bentuk miniatur bahkan benda asli peninggalan sejarah
c.
dalam kesempatan ini
siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk
memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan
bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek,
d.
Dengan obyek yang
ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman
yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.
e.
Siswa diajarkan
untuk mengatur berorganisasi dan bekerja sama dalam persiapan pelaksanaan
karya wisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar